Rei mendongak dan menatap Ryu. "Aku dan kamu... Mmm..." Ryu menggumam. Ia kemudian menggenggam tangan Rei, "Aku ingin mengulang masa lalu." Ryu mengecup tangan Rei yang digenggamnya, "I miss you.." "Sekembalinya ke Jakarta, kita akan bicara banyak Kirei!" ucapnya lagi. "Iya, banyak yang harus kamu jelaskan," Rei menatapnya. "Diam," Ryu mengambil sesuatu dari pipi Rei. "A-apa?" Rei sedikit canggung. "Ada bulu matamu terjatuh. Orang bilang ada yang kangen bukan?" Ryu tersenyum. "Itu aku...: Rei tersenyum lebar, "Apa cuma kamu saja lelaki dalam hidupku?" Ryu mengerutkan keningnya, "Apa ada lelaki lain?" "Rahasia," Rei mengatupkan bibirnya menahan senyum. "Apa kamu mempermainkanku?" Ryu bangkit berdiri. Ia merasa kesal sendiri. Rei tersenyum dan dengan cepat menarik