Ryu membalas tatapan Rei. Kegelapan malam tidak mempengaruhi penglihatan mereka. Baik Ryu dan Rei bisa melihat apa yang ada di balik tatapan itu. Ada cinta yang bergelora. "Tidak ada kata mantan. Aku bukan 'pernah' menjadi kekasihmu, tapi selalu menjadi kekasihmu," Ryu bicara perlahan. Ryu menarik nafas panjang, "Tidak pernah ada perempuan lain setelah kamu.." "Bagaimana denganmu?" Ryu menatap Rei dengan lembut. "Aku.." Rei dengan ragu menjawabnya, "Ada seseorang lain." "Oh.." Ryu merasa kecewa. "Si-siapa?" Rei tersenyum. Ia kemudian mencubit pipi Ryu, "Apa kamu pikir setelah kamu ghosting aku, lalu aku akan menunggumu?" "Tidak?" Ryu bertanya. "Lagipula.. Aku tidak ghosting..: "Tidak ada kata menunggu dalam ketidak pastian. Semua orang harus move on," ucap Rei. "Kamu menin