Rakka memegang kening kirinya, rasa nyeri. Rahang wajahnya kaku, terutama saat menggerakkan mulut bahkan hanya untuk mengedipkan mata sekalipun. Rakka membuka mata, ia duduk dan melihat sekeliling. Rakka masih berada di sebuah kamar yang penuh padat. Kamar bernuansa kuning dan putih itu terlihat tidak terlalu rapih. Di dindingnya tergantung beberapa bingkai foto, di sudut ruangan terdapat sebuah meja yang di atasnya ada laptop yang tidak terlipat sedangkan dibawah meja ada kulkas kecil terselip. Di dinding atas meja terdapat banyak tertempel notes segi empat warna warni dengan berbagai tulisan, selain itu juga terdapat poster anatomi manusia tidak terlalu besar di sampingnya. Di bagian kanan meja meja terdapat rak memanjang ke atas yang di penuhi buku-buku kedokteran yang tebal. Rakka tu