Jenie mengakhiri panggilan yang belum tersambung. Ia yang awalnya berniat menanyakan di mana keberadaan Rama, pada akhirnya mengurungkan niat. “Tunggu saja dia, Jenie,” ucap Jenie pada diri sendiri. Sementara itu di tempat Rama, ia tak berniat menghubungi balik Jenie melihat panggilan terputus sebelum ia mengangkatnya. Ia justru bersyukur bahkan sebenarnya telah berpikir tak akan mengangkat panggilan dari Jenie. Rama kembali mengangkat kepala menengadah menatap langit malam yang gelap dengan butiran lembut salju yang masih saja berjatuhan. Memejamkan mata cukup lama, ia telah mengambil satu keputusan. Beberapa waktu kemudian, Rama kembali ke hotel saat waktu menunjukkan tengah malam. Sesampainya di dalam kamar, ia mendapati Jenie masih terjaga. Suara Jenie seakan tercekat saat ia