Jenie tertunduk dalam diam. Sudah beberapa waktu yang lalu Rama di sana, ikut berendam bersamanya dan hingga detik ini tak ada yang membuka suara. Rama tampak tenang dengan memejamkan mata seakan menikmati waktu berendamnya. Sementara Jenie, dirinya sudah gugup tapi entah kenapa lidahnya terasa kelu seakan tak mampu membuka suara untuk memulai pembicaraan sekedar bertanya kenapa Rama berendam di saat ia juga tengah berendam. Jenie mengambil nafas dalam dan mengembuskannya perlahan. Ia tak bisa terus berada dalam kecanggungan dan memutuskan keluar dari kolam. Untuk saat ini ia belum bisa menguasai diri karena apa yang mereka lakukan sebelumnya. Namun, tiba-tiba Jenie menyadari sesuatu saat dirinya hendak berdiri. Ia berjalan ke kolam air panas itu tanpa membawa handuk, tanpa membawa sele