28. Bulan Madu Sungguhan

1413 Kata

Kedua kaki Jenie yang mengatup tampak gemetaran. Ia takut, tapi sudah terlanjur masuk dalam sebuah keputusan besar. “To– tolong lakukan dengan pelan,” ucap Jenie dengan suara pelan. Rama mengangguk samar kemudian kedua tangannya membuka kedua kaki Jenie yang mengatup untuk membuat celah. Setelah kedua kaki Jenie terbuka, Rama memposisikan dirinya dan miliknya membuat tubuh Jenie mulai menegang. Ini pertama kali untuk Jenie dan juga untuk Rama. Meski Rama sudah pernah menikah tapi, ia belum menyentuh istrinya karena keadaan. Jenie terus membuang muka tak berani menatap Rama. Rasa takut dan malu menyelimuti di saat bersamaan. Tubuhnya dan tubuh Rama telah polos tanpa sehelai benang, posisi Rama juga sudah siap dan sebentar lagi, ia akan kehilangan mahkotanya yang memang ia jaga untuk s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN