“Hanya ini?” Rama melirik dua paperbag di tangan. Saat ini ia dan Jenie tengah berada di sebuah pusat perbelanjaan. Sebelumnya Jenie mengatakan pada Rama bahwa ia ingin belanja seperti wanita gila, ingin membeli banyak barang apapun yang ia inginkan. Tapi, sesampainya di sana, ia hanya membeli dua buah daster. Jenie mengangguk sebagai jawaban seraya menyedot choco tea miliknya yang masih separuh. Rama memijit pangkal hidungnya. Padahal ia sudah mempersiapkan diri, membawa dua kartu kredit tambahan meski Jenie sudah memiliki satu. Padahal saat perjalanan istrinya itu sudah meracau mengatakan akan beli ini beli itu, tapi endingnya membuatnya geleng kepala. Jenie meletakkan choco tea-nya ke atas meja, menatap suaminya yang tampak lelah dan mengatakan, “Saat di rumah aku ingin beli apapu

