“Nona akan pergi?” Yuli bertanya saat Jenie telah bersiap berangkat ke makam orang tuanya bersama Rama seperti rencana kemarin. Jenie mengangguk. “Iya, Bi. Aku ingin mengunjungi makam kedua orang tuaku,” jawab Jenie. “A … kalau boleh tahu, sejak kapan orang tua Nona meninggal?” tanya Yuli berbasa-basi. Ia tidak ingin terlihat mencurigakan seakan menyuruh Jenie segera pergi agar dirinya bisa mengatur siasat licik serta membuat jebakan untuk Jenie. “Sejak aku kecil, Bi. Mereka meninggal karena kecelakaan.” Tiba-tiba jantung Yuli bergetar. Muncul sebuah perasaan aneh dalam dadanya mendengar pengakuan Jenie. “Sejak mereka meninggal aku tinggal dengan bibiku dan sekarang, bibi juga sudah menyusul ayah dan ibu beberapa tahun lalu,” imbuh Jenie. Yuli hanya diam seakan tenggelam dalam pi