90. Terbayang Malam Pertama

1170 Kata

“Aw! Aduh!” Sarmilah mengaduh sakit merasakan jarinya yang terkena pisau saat mengiris bawang. Saat ini ia tengah berkutat di dapur untuk membuat makan siang. “Ya Tuhan, Bi!” pekik Jenie yang terkejut. Ia segera melihat jari Sarmilah yang terluka dan mengeluarkan darah kemudian segera mengambil kotak p3k. “Sudah, Nyonya, Bibi bisa mengobatinya sendiri,” ujar Sarmilah saat Jenie berniat mengobati lukanya. “Jangan panggil aku begitu, Bi. Kalau tidak, aku akan panggil Bi Sar nenek,” tegur Jenie. Ia sudah mengikuti keinginan Sarmilah dengan tidak memanggilnya nenek, dan ia tak mau Sarmilah masih memanggilnya Nyonya padahal status Sarmilah sekarang bukan lagi ART tapi istri Adam. Jenie membalut luka Sarmilah setelah membersihkan darahnya. Ini kali pertama Sarmilah mengalami kecelakaan k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN