Rama memasuki club' malam itu dan sontak saja wajah tampannya menjadi pusat perhatian. Ia berjalan menuju meja di sudut ruangan mengabaikan tatapan nakal para wanita liar. Bahkan para wanita yang berlenggak-lenggok di tengah ruangan mengarah perhatian ke arahnya. “Siapa itu? Aku baru melihatnya.” “Sepertinya dia pelanggan baru. Dia sangat tampan, ayo kita dekati sebelum kehabisan kursi.” Dua wanita yang sebelumnya asyik berjoget bersama puluhan manusia lainnya, memutuskan mengakhiri kegiatan mereka untuk mendekati Rama. Namun, bukan hanya mereka, beberapa wanita lainnya memiliki pemikiran serupa. Wanita-wanita nakal itu terkesima dengan ketampanan Rama apalagi dengan penampilannya yang berkelas. Belum lama Rama duduk, ia telah dikelilingi beberapa wanita yang tanpa ba-bi-bu langsung