Rama masih terjaga meski waktu hampir tengah malam berbeda dengan Jenie yang telah meraih alam mimpi. Rama yang duduk di tepi ranjang membelakangi Jenie, menolehnya sekilas dan melihat Jenie benar-benar pulas, ia bangkit dari duduknya dan berjalan menuju nakas mengambil sesuatu dari laci. Dan sesuatu yang diambilnya itu adalah buku nikahnya dengan Jenie. Rama membalik lembar buku nikah tersebut melihat tanggal lahir Jenie. Entah kenapa terbesit pikiran merayakan ulang tahun istrinya itu melihat sikap Jenie sebelumnya. Terlebih, Jenie sempat mengatakan bahwa seumur hidupnya ia tidak pernah merayakan ulang tahunnya. “Masih lama,” batin Rama menemukan ulang tahun Jenie masih beberapa bulan lagi. Rama menutup buku nikahnya dan memasukannya kembali ke dalam laci. Tiba-tiba Rama mengge