Jenie masuk ke dalam kolam air panas dengan hati-hati. Ia dan Rama baru saja kembali setelah menghabiskan waktu hampir setengah hari. Mereka mengunjungi tempat yang tidak Jenie tahu tapi memiliki pemandangan yang indah, mengunjungi kuil yang sebelumnya ia datangi dengan El serta mengunjungi kedai yang menyajikan makanan yang baru pertama Jenie lihat. “Hah ….” Mulut Jenie mengepulkan uap hangat. Ia merasa seluruh tubuhnya seperti dipijat. Besok ia sudah harus pulang dan tak ingin menyiakan kesempatan berendam yang terakhir kalinya. Jenie diam termenung memikirkan kejadian beberapa hari ini dan hari ini sampai tiba-tiba sudut bibirnya terangkat menciptakan kurva lengkung tipis. Sejak kejadian tadi siang, hubungannya dan Rama kembali seperti semula. Rama kembali bersikap seperti Rama yang