Jenie tidak bisa tidur. Ia berbaring menyamping membelakangi Rama juga sebaliknya. Meski Jenie memejamkan mata berusaha segera terlelap, pada akhirnya matanya kembali terbuka. Jenie menoleh ke belakang menatap punggung suaminya itu kemudian kembali pada posisi. Mereka tidur seranjang dengan guling di tengah ranjang sebagai penengah. Aneh memang, mereka berlagak seakan tak boleh menyentuh satu sama lain padahal saat bulan madu mereka bahkan telah beberapa kali melakukannya. Jenie mengembuskan nafas dari mulut saat memejamkan mata sejenak. Harusnya tidur seranjang dengan Rama bukan sesuatu yang membuatnya gugup seperti ini sampai tidak bisa memejamkan mata. Tapi, entahlah, ia mulai terbayang berbagai interaksinya dengan Rama terutama saat mereka bulan madu kemarin. Tanpa Jenie ketahui,