Seno dibuat menegang saat mendengar suara wanita yang sangat dikenalinya. Dengan gerakan patah-patah dia menoleh, mendapati sosok istrinya yang tengah menatapnya dengan sorot penuh selidik. Seno mengumpat pelan, dan berusaha untuk tetap bersikap tenang. Dia yakin Hanum tidak akan memperpanjang masalah ini jika dirinya bisa memberikan alasan yang logis. "Kenapa kamu diam saja, Mas? Aku tanya kenapa kamu bisa keluar dari kamar Rindu? Kalian sedang apa?" cecar Hanum yang merasa kesal dengan sikap Seno. Seno berdehem samar dan berjalan mendekati Hanum. Dengan masih mempertahankan raut datarnya, pria itu menjawab pertanyaan dari sang istri. "Aku mendengar suara teriakan Rindu saat baru pulang. Jadi aku langsung bergegas melihatnya. Dia takut mendengar suara petir. Ditambah tadi listrik tiba