"Halo, Mas." Yang begitu senggang, Sera langsung telepon suaminya. Dia pun memilih tempat teraman yang sekiranya cocok untuk teleponan sama yayang. Ehm. Maafkan sisi alay-nya yang demikian. "Gimana kondisinya? Tadi Bang Erlang ke rumah, nggak?" Sera pun mendengar suara grasak-grusuk di seberang sebelum kemudian Mas Abi katakan, "Alhamdulillah, mendingan. Iya, sekalian bawain dokter cantik ke rumah ngecek keadaan Mas." Sejenak ... Sera terdiam. "Kenalannya Bang Erlang?" "Iya, dikenalin ke Mas. Kayaknya besok juga sembuh soalnya udah disentuh sama dokter tadi." Makin diam, walau sekejap. Sera pun mengangguk meski Mas Abi tak lihat. Paham kok, apa yang dikatakan suaminya itu bukan hal yang perlu dicemaskan apalagi dicurigai. "Ya udah, alhamdulillah kalo efeknya bagus. Mas udah makan?"