Tiffany berjalan menuju dapur. Mengambil segelas air dan meneguknya. Padahal ia sudah berharap Kriss akan pulang sesuai dengan janjinya, tapi pria itu ingkar ditambah lagi dengan perintah Kriss untuk menghubungi wanita itu. Perasaan dongkol itu seakan tengah menyelimuti hati Tiffany. Dengan berat hati, Tiffany mengambil benda pipihnya. Tiffany tetap akan melakukan apa yang diminta oleh Kriss dengan baik. Wanita itu menggulir layar ponselnya. Mencari kontak dari seseorang yang akan ia telepon. Sudah dapat. Tiffany men-dial nomor tersebut. Terdengar nada dering tanda nomor itu masih aktif. Tiffany menunggunya sambil mengetukkan jemari di meja. Sambungan itu berhenti. Tiffany mengernyitkan dahinya. Berusaha berpikir positif mungkin saja panggilannya tak terdengar oleh orang di seberang sana

