“Halo, Tiff.” Suara Heri terdengar, menyapa balik dengan sangat ramah. “Hei, kamu di mana?” tanyanya menduga Tiffany berada di suatu tempat di luar, karena pasti mendengar suara berisik yang tidak biasa dan sangat berbeda dengan suasana laboratorium yang cenderung tenang. “Aku ada di pasar malam. Kriss mengajakku ke sini sepulang kerja tadi,” jawab Tiffany diselingi tawa pelan. “Wow!” seru Heri menanggapi jawaban adik sepupunya itu. “Oh, ya. Ada apa Kak Heri menghubungiku?” tanya Tiffany yang sudah sedari tadi merasa bahwa Heri menghubunginya karena perlu sesuatu darinya. “Hmm, itu….” Heri menggantung ucapannya sesaat. Sementara Tiffany menunggu sambil menyuapkan sisa mie ke dalam mulutnya. Dilihatnya Kriss sudah mengosongkan isi mangkuknya. Pria itu kini menyeka mulut menggunakan tis

