Papa Tiffany mendengkus, tanpa ia sadari bahwa dorongan udara yang keluar dari hidungnya terlampau kuat hingga Tiffany yang mendengarnya menganggap bahwa papanya itu entah apa sepertinya merasa keberatan terhadap sesuatu. Namun, Tiffany tak mau ambil pusing. Ia melanjutkan makannya dengan semangat yang bercampur amarah yang perlahan mulai mereda. “Pelan-pelan saja makannya,” tegur Papa Tiffany. “Kamu sebegitu laparnya sampai makan terlalu semangat. Seperti belum makan berhari-hari saja,” omel orang tua itu lagi. “Iya, Pa. Rasanya aku belum pernah makan selama setahun penuh!” timpal Tiffany dengan nada bicara sok menantang. “Ha ha ha….” Papa Tiffany hanya tertawa seraya menggelengkan kepalanya berkali-kali. Tak habis pikir dengan tingkah konyol putrinya yang tiba-tiba saja berubah jadi a

