156

2030 Kata

Setelah memastikan Dea segera mendapat penanganan dari tenaga medis. Kriss dan Tiffany menunggu di luar ruangan. "Aku khawatir dengan kondisi dia," ucap Tiffany. Matanya lurus menatap pintu putih di depannya. Kriss mengusap bahu Tiffany. Tak banyak yang ia ucapkan. Seakan usapan lembut tangannya itu mewakilkan kata-kata penenang darinya. "Kamu juga harus istirahat lagi." Kriss menuntun Tiffany duduk di kursi tunggu depan ruangan. Sambil menunggu Dea diperiksa dan mendapat penanganan, Kriss membawa Tiffany untuk beristirahat di bahunya. Tangannya ia bawa untuk mengusap pucuk kepala Tiffany. Wanita itu perlahan memejamkan matanya. Usapan hangat tangan Kriss memberi ketenangan baginya. Rasa nyaman yang diberikan Kriss seakan menyadarkan rasa lelah yang sempat terlupakan sesaat oleh Tiffany

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN