Langkah Yumi terdengar lembut menyusuri lantai marmer lobi kantor megah milik keluarga Vando—ayah Varo. Ia mengenakan dress warna merah muda lembut, selutut, dengan pita kecil di bagian pinggang yang menambah kesan manis dan anggun pada penampilannya. Rambut panjangnya dibiarkan terurai, dan setiap langkah yang ia ambil menunjukkan kepercayaan diri yang tidak bisa disepelekan. Beberapa staf di resepsionis melirik, terpesona oleh sosoknya yang membawa aroma kelembutan dan keanggunan.
"Selamat pagi, saya ingin bertemu dengan Tuan Varo," ucap Yumi dengan senyuman sopan.
"Sudah ada janji?" tanya resepsionis wanita.
Yumi mengangguk, meski sebenarnya tidak ada janji. "Ya. Tolong sampaikan, saya Yumi, anak dari Tuan Haryo—rekan lama Tuan Vando."
Tak butuh waktu lama, Yumi diizinkan naik ke la
