"Ahh, Varo, sayangku, jilatlah putingku dengan rakus," bisik Ruby, matanya terpejam menikmati sentuhan lembut mantan anak tirinya. "Saya senang bisa memuaskan Mommy," Varo menjawab, napasnya terengah-engah. "Tolong, jilatlah lebih dalam, lebih kasar." Varo mematuhi perintah Ruby, lidahnya bergerak dengan lincah, menjilat dan mengisap p****g p******a Ruby. Wanita itu mendesah, tubuhnya meregang, menikmati setiap sentuhan. "Jangan berhenti, sayang. Aku ingin lebih." Ruby merengek, matanya terpejam, wajah cantiknya memerah. "Tentu saja, Mommy. Apa yang harus saya lakukan lagi?" Varo bertanya, jarinya mulai bergerak ke arah v****a Ruby. "Oh, ya, Varo. Jari-jarimu yang panjang dan besar, aku ingin merasakanmu di dalam sana." Ruby mengerang, tubuhnya gemetar. Varo tidak ragu lagi, ia menga