Malam itu langit Jakarta digulung mendung pekat. Di dalam mansion tua keluarga Arjuan yang berada di bilangan elit Menteng, lampu-lampu kristal menyala terang benderang. Tapi suasana di dalamnya bukan suasana kekeluargaan hangat. Ada ketegangan menggantung di udara. Tante Griselda, Om Viktor, sepupu-sepupu Varo, serta beberapa anggota senior keluarga Arjuan yang selama ini memegang kendali atas aset dan keputusan keluarga besar, berkumpul dalam sebuah ruang rapat eksklusif di lantai dua mansion. Dan di antara mereka—duduk dengan wajah penuh luka harga diri yang terkoyak—adalah Shanas. Wanita itu mengenakan gaun hitam, riasannya tipis, namun sorot matanya merah dan membara. Di hadapannya terpampang layar besar yang menampilkan laporan terkini kekuatan saham Ruby di Joan Group, dan bagaim