Suara ponsel berdering, menggema di dalam apartemen mewah itu. Layar persegi yang tergeletak di meja samping sofa menampilkan **nama sang pemanggil— Vando, ayah Varo. Varo yang sedang duduk di sofa langsung menatap ponselnya dengan ekspresi dingin. Di pangkuannya, Ruby masih duduk santai, mengenakan lingerie hitamnya yang tipis. Kakinya terlipat rapi, dan matanya yang indah terpaku pada layar televisi di depan mereka. Namun, detik berikutnya, sudut bibir Ruby menekuk dalam cibiran kecil saat ia melirik ke arah ponsel itu. Tanpa ragu, Ruby mengulurkan tangannya dan meraih ponsel Varo. Jemarinya yang ramping menggenggam benda itu erat, lalu ia menoleh ke pria yang masih diam di bawahnya. "Angkat," perintahnya dengan suara manis, tetapi penuh tekanan. "Bicaralah dengan lelaki tua