Bab 44

1378 Kata

Ruangan itu terasa pengap, dipenuhi aroma asap rokok yang menggantung di udara. Varo masih duduk di kursi dengan tangan dan kakinya terikat dipindahkan oleh Ruby dari ranjang ke kursi, tubuhnya terasa kaku dan lemah karena terlalu lama berada dalam posisi yang sama. Sementara itu, Ruby duduk di hadapannya, menyilangkan kaki dengan anggun, menatapnya penuh kemenangan. Wanita itu memainkan rokok di jemarinya, menghisapnya perlahan sebelum meniupkan asap ke udara. Matanya menyipit, memperhatikan Varo seperti seorang ratu yang sedang menilai budaknya. "Aku akan membebaskanmu, Sayang," katanya akhirnya, nada suaranya ringan tapi penuh makna. Varo menatapnya, ragu apakah itu hanya jebakan atau benar-benar keputusan Ruby. "Kau… akan membiarkanku pergi?" tanyanya, suaranya serak karena kelel

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN