Ruby membuka pintu apartemennya dengan satu senyum penuh kemenangan. Wajahnya tampak bersinar, bukan karena riasan mewah atau pencahayaan glamor, tapi karena perasaan puas yang tak bisa ditutupi. Ia baru saja kembali dari rumah keluarga Arjuan, dan berhasil membuat Shanas meledak seperti bom waktu. Semua amarah dan kegilaan Shanas tadi terpantul jelas di mata Ruby—dan ia menikmatinya. Ia menutup pintu pelan dan menurunkan tas tangan mewahnya ke atas meja ruang tamu. Aroma harum masakan langsung menyambut penciumannya, membuatnya sedikit menoleh. Dari arah dapur, Varo muncul mengenakan apron warna netral. Tangan kirinya membawa sepiring kimchi jjigae yang mengepul panas, sedangkan tangan kanannya mengaduk pelan saus gochujang untuk lauk lainnya. Dahi Varo tampak sedikit berkeringat, namun