Shanas duduk di ruang kerja Vando yang luas, tangannya mencengkram tepi meja dengan kuat hingga buku-buku jarinya memutih. Matanya menyala penuh bara kemarahan dan tekad. Di hadapannya tergeletak sejumlah berkas dan foto-foto—semua tentang perempuan bernama Ruby, perempuan sialan yang pernah dinikahi oleh suaminya. Wanita yang telah merusak tatanan keluarga Arjuan, merebut Vando di masa lalu, dan kini memperdaya Varo, putra semata wayangnya.
“Wanita itu... benar-benar parasit,” desis Shanas lirih, nyaris seperti geraman. “Dia harus disingkirkan. Dengan cara apa pun.”
Vando, yang berdiri di depan jendela besar sambil memandangi halaman depan rumah mereka, menoleh pelan. “Kamu pikir semua ini semudah itu, Shan? Varo bukan anak kecil lagi. Dia bahkan rela tinggalkan pekerjaannya hanya untuk
