Pagi yang biasanya dimulai dengan email dan kopi, kali ini dibuka dengan dering telepon dari beberapa kantor media besar yang berlomba-lomba ingin mengklarifikasi satu hal: Apakah Ruby Arjuan benar-benar dalang dari lenyapnya para pesaing bisnis Joan Group? Namun sebelum media bisa membuat spekulasi lebih jauh, Ruby sudah melangkah satu langkah di depan. Di ruang kerjanya yang megah, dengan jendela kaca menyapu langit Jakarta, ia duduk dengan ekspresi tak tergoyahkan. Di meja kerjanya kini terbuka tiga laptop, satu iPad, dan berkas setebal hampir 500 halaman. Devan berdiri di sampingnya, memantau unggahan dan interaksi sosial media real-time. “Video klarifikasi akan diunggah dalam 3… 2… 1…” kata Devan pelan. Klik. Seketika, semua platform media sosial Ruby—i********:, YouTube, hingga