Ibas tak mengerti mengapa Embun memeluknya sangat erat. “Aku rindu kamu, kenapa lama sekali sih?” ujar Embun. Ibas membalas pelukan Embun dan mengusap punggungnya, sungguh dia juga sangat merindukan Embun. Akhirnya dia bisa memeluk wanita itu saat ini, hal yang pernah muncul dalam mimpi liarnya. “Bun,” panggil Ibas. Embun mendongak dan melihat ke arah Ibas, yang dimatanya bukanlah Ibas melainkan Albee dengan senyum khasnya. Embun mendaratkan kecupan di bibir Ibas dan melumatnya. Ibas tak bisa berkutik dan membiarkan Embun menjelajahi mulutnya. “Bee, euhmmm, kok diam saja?” tanya Embun seperti meracau, Ibas tak terlalu mendengar ucapan Embun. Hingga dia membalas ciuman Embun dengan sangat bernafsu. Disentuh tubuh Embun yang mengenakan pakaian sangat mini, tangan Embun bahkan turun menu