Tiga Puluh

1715 Kata

Ibas membuka matanya dan mendapati hari yang semakin malam, jendela sudah ditutup dan dia sudah berselimut tebal, pasti Sefti yang menyelimutinya karena memang sangat dingin udara di malam hari, dia terbangun karena perutnya yang lapar. Pintu kamar Sefti tertutup setengah dengan lampu yang gelap, mungkin wanita itu sudah tertidur. Ibas mengambil tas punggungnya dan mengeluarkan kaos putih miliknya, lalu facial foam dan menuju kamar mandi, beruntung kamar mandi tak terletak di kamar Sefti, dia khawatir Sefti akan canggung jika dia memasuki kamarnya. Setelah mencuci muka dan membersihkan diri, Ibas menuju kulkas kecil milik Sefti ada beberapa frozen food disana, dia melihat di salah satu rak dan ada mie instan. Ibas memecahkan satu telur dan mengeceknya apakah telur itu masih layak dima

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN