Rosemary XVIII: He Returns

1424 Kata
Mayat Zhao Ying yang telah dijahit kembali akhirnya dikremasi sebelum akhirnya dibawa pulang oleh sang istri dan putrinya. Letnan Chen bahkan secara khusus menyuruh beberapa petugas kepolisian untuk mengantarkan keluarga malang itu. "Mereka akan menaburkan abunya di laut lepas. Zhao Ying sangat menyukai lautan. Begitu kata istrinya." Letnan Chen tengah berada di ruangan dokter Gu dan mengobrol bersama sang pemilik ruangan. Dokter Gu diam, dia biasanya akan langsung merespon, tetapi kali ini dia kembali merasakan guncangan emosi. Seorang kepala keluarga yang seharusnya pulang dengan membawa tangkapan ikan, bertemu dengan istri dan putrinya, kini harus pergi untuk selama-lamanya. Bagaimana cara nyonya Zhao menjelaskan pada putrinya dan calon bayi kecilnya? Itulah pikiran dokter Gu saat ini. Dunia ini begitu kejam, tidak semua, hanya saja, ketidakadilan semacam ini cukup menyayat hati. Tidak mendapatkan respon dari dokter Gu, letnan Chen tiba-tiba batuk kering. Dia berjalan ke arah dokter Gu dan kembali bertanya, "Apa ada yang mengganggumu?" "Ah?!" Dokter Gu melebarkan matanya. Jiwanya akhirnya kembali ke dirinya sendiri saat dia berkata, "Maafkan aku, aku hanya memikirkan gadis kecil itu. Dia dan ibunya harus melewati rintangan kehidupan kedepannya. Aku harap mereka akan selalu baik-baik saja." Letnan Chen, "En." "Gu Wei, bagaimana dengan lukamu?" Letnan Chen berkata, "Apakah itu masih sakit?" "Tidak, aku rajin membersihkannya. Aku…" Dokter Gu melotot, "Eh? Xiao Yu! Kau memanggilku dengan sebutan apa tadi?" "Aku hampir menagih hutang ini. Sejak beberapa waktu yang lalu kau terus memanggilku dengan sebutan 'Gu Wei', bukankah itu sedikit tidak sopan. Kau harus memilih, mari kita bicarakan ini." Dokter Gu menjentikkan jarinya ketika dia berkata, "Shixiong atau Gege? Pilih salah satu di antaranya." Letnan Chen tidak bisa membantu, tetapi dia tahu bahwa dokter Gu ini tidak akan pernah berhenti berbicara mengenai nama panggilan ini sebelum dia benar-benar mendapatkan apa yang dia mau. Letnan Chen berbalik, "Aku harus pergi, aku masih harus kembali ke kantor polisi." "Eh?!" Dokter Gu, "Jangan lari, kau mau lari kemana Xiao Didi?!" Letnan Chen tiba-tiba berhenti, sebelum dia membuka pintu ruangan dokter Gu, dia terlebih dahulu berkata, "Aku pergi dulu Shixiong." Suaranya samar-samar, lebih terkesan seperti orang yang tengah berbisik. Kata 'Shixiong' nyaris hilang bersama dengan udara yang tidak terlihat. Dokter Gu, "…." Pintu ruangan tertutup dan letnan Chen keluar. Dokter Gu tersenyum, "Dasar bocah itu. Selama ini dia selalu merawatku, aku kira kita seumuran. Eh? Apakah aku sudah menanyakan perihal kenapa dia bisa tahu bahwa aku adalah Wei Gege yang pernah menolongnya? Aku lupa hal ini." Dokter Gu menaikkan bahunya, "Aku akan menanyainya lain waktu.' *_ Tim Investigasi Khusus Kepolisian Shanghai memang benar-benar tidak memiliki banyak waktu untuk bisa mencampuri urusan keluarga Hu Lixin. Perihal mereka pergi ke kantor asuransi untuk mengklaim asuransi yang ditinggalkan oleh Hu Lixin, mereka mengetahuinya dari jaksa Xifan yang tiba-tiba datang untuk bergosip. Jaksa itu datang ke kantor kepolisian Shanghai untuk mengambil laporan-laporan pendukung untuk sidang, tetapi karena melihat pintu ruangan letnan Chen terbuka lebar, Xifan menyempatkan masuk dan menyapa semua orang. "Ya, perusahaan asuransi itu datang dan meminta surat pernyataan bahwa status Hu Lixin memang adalah seorang penjahat." Jaksa Xifan merapikan tumpukan kertas laporan dan memasukkannya ke dalam tasnya, "Apalagi status Hu Lixin yang sebelumnya dinyatakan hilang dan kemungkinan besar tewas telah dicabut dan diubah menjadi status buron, maka sudah pasti asuransi akan hangus." Pemberitaan mengenai Hu Lixin, baik melalui internet, surat kabar, dan berita di stasiun televisi, sudah resmi dirilis. Sejak badan forensik mengeluarkan hasil autopsi mereka, bahwa mayat itu bukanlah mayat Hu Lixin, status pria itu telah resmi menjadi buronan. Penjagaan ketat terhadap para korban juga masih dilakukan oleh para petugas. Beberapa hari berlalu, waktu untuk menanyai Da Yu perihal kronologi kasus ini telah berhasil dilakukan dua hari yang lalu. Letnan Chen, tidak menatap ketiga lawan bicaranya, dia berkata, "Da Yu, gadis itu masih terguncang. Tetapi ketika kami menanyakan tentang kasus ini, dia cukup kooperatif. Hanya saja, saat nama Chu Hua kami sebut, dia menolak untuk berkata apapun." "Hu Lixin pernah berkata padaku bahwa Da Yu terlibat dalam aksi bunuh diri Chu Hua. Jika memang benar, walaupun dia korban, dan walaupun dia juga terpaksa melakukan hal itu karena paksaan dari penjahat, dia masih akan mendapatkan sanksi." Timpal letnan Chen. "Haruskah kita memanggil dokter Gu untuk bertanya padanya?" Jing Yi telah melihat kemampuan dokter Gu dalam membujuk seseorang yang kejiwaannya sedikit terguncang, jadi dia tiba-tiba memikirkan opsi ini. Tapi sepertinya letnan Chen kurang setuju. Terakhir kali, Dokter Gu yang berniat membantu mereka harus berakhir di meja operasi. Dia harus rehat selama kurang lebih dua minggu atau lebih karena luka tusukan di area d**a. "Kita akan mencari cara lain. Tetapi prioritas utama kita tetaplah menangkap Hu Lixin." Letnan Chen mengalihkan pandangannya ke arah jaksa Xifan, "Kembalilah, aku masih ada rapat. Berhati-hatilah di jalan. Salam untuk ibumu." Jaksa Xifan, "Kau benar, ibuku selalu bertanya padaku tentang kabarmu. Lain kali, datanglah ke rumah untuk makan malam." Letnan Chen, "En." Tim Investigasi Khusus yang bubar dan nyaris menulis laporannya kini telah dikumpulkan kembali. Tidak ada ceremony khusus atas pembentukan kembali tim ini. Mereka bahkan langsung mengadakan rapat untuk membahas proses pencarian dan penangkapan Hu Lixin. Pria itu, Hu Lixin, dia tidak membawa dompetnya, akan sulit baginya untuk mendapatkan uang. Terlebih lagi, kartu identitasnya juga telah berada di pihak kepolisian. Selain tubuh dan pakaian curian milik nelayan malang, Zhao Ying, dia sama sekali tidak memiliki apa-apa. "Dia bisa mencuri, menyakiti orang dan merampas uang mereka." Si Zhui sangat khawatir, "Karena suatu alasan, aku benar-benar memikirkan para korban. Jika dia tiba-tiba muncul di depan para korban…" Jin Ling memeluk dirinya sendiri, dia bergidik, "Itu akan terelalu menakutkan. Melihat hantu mungkin seram, tetapi melihat Hu Lixin akan meningkatkan nilai ketakutan itu menjadi seribu persen." "Dengar aba-abaku." Letnan Chen berdiri dari kursinya, dia menopang tubuhnya dengan kedua lengannya yang ramping di atas meja, "Pertama, perketat penjagaan dan pengawasan pada setiap korban yang masih hidup. Ini adalah prioritas utama. Kemungkinan besar Hu Lixin mendatangi para gadis itu besar sekali." "Kedua, awasi keluarga Hu Lixin. Laporkan jika mereka bertindak aneh. Keluarga masihlah seseorang yang terikat hubungan darah. Jadi, kemungkinan untuk Hu Lixin akan berkomplot dengan keluarganya juga sangat besar." Letnan Chen mengambil spidol dan menulis sesuatu di papan tulis. Tulisannya sangat indah dan menyerupai kaligrafi, "Pantau terus distrik Y. Tempat-tempat yang menjual makanan, pasar, ATM, dan tempat-tempat sejenis mungkin saja akan menjadi tempat persinggahan Hu Lixin. Jangan lewatkan pemberhentian Bus dan kendaraan lainnya. Periksa juga CCTV. Bekerja samalah dengan kantor kepolisian terdekat." Letnan Chen, "Dan yang terakhir, Hu Lixin, walaupun dia adalah seorang yang brutal, tetapi dia juga dikenal cerdas. Jadi kalian harus tetap berhati-hati. Keselamatan adalah yang paling utama." Da Yu, Zhao Lin, dan juga ZhenZhen sudah dipulangkan ke tempat tinggal mereka masing-masing. Da Yu kembali ke rumah orangtuanya yang ada di Henan, nona Zhao Lin tinggal di rumah salah seorang kerabatnya, dan ZhenZhen kembali ke panti asuhan. Walaupun demikian, penjagaan terhadap mereka tetap menjadi prioritas. Persoalan Da Yu yang menurut Hu Lixin bahwa gadis itu terlibat dalam bunuh diri Chu Hua, akan ditangguhkan sampai kondisi Da Yu benar-benar pulih. Da Yu tinggal di rumah orangtuanya dengan penjagaan beberapa petugas kepolisian yang berasal dari sub biro kepolisian Henan. Berbeda dengan dua korban yang tinggal di daerah Shanghai dan mendapatkan penjagaan khusus dari petugas polisi Shanghai, Da Yu rupanya tidak mendapatkan perlakuan seperti itu. Hal yang wajar memang, terlebih lagi petugas polisi semuanya tidak sama. Para petugas polisi yang ditugaskan menjaga Da Yu dari jarak jauh lebih memilih mangkir dari tugasnya. Mereka hanya akan datang ke rumah Da Yu dan mengintai dari mobil mereka di pagi dan di malam harinya. Saat siang hari, mereka akan menghilang entah kemana. Tidak masalah, begitulah pemikiran dua petugas polisi itu. Tapi karena kelalaian keduanya ini, petaka yang seharusnya tidak terjadi menjadi terjadi. Kompleks perumahan menengah yang menjadi area tempat tinggal keluarga Da Yu memang terbilang sepi saat di siang hari. Orangtua Da Yu akan pergi bekerja, anak-anak kecil di rumahnya akan pergi bersekolah, tidak ada lansia, dan karena kondisi Da Yu yang sudah dinilai membaik membuat para anggota keluarganya berani meninggalkan gadis itu sendiri. Da Yu memang bukanlah gadis yang bodoh. Tetapi dia masihlah seorang gadis lemah yang baru saja pulih dari trauma beratnya. Jadi ketika sumber trauma yang benar-benar dia takuti itu muncul secara tiba-tiba, apa yang bisa dia lakukan? "Kau..,kau..,tidak!!!" Teriakan Da Yu terdengar sampai ke halaman rumah, "Jangan mendekat! Jangan mendekat!" Hu Lixin, buronan yang seharusnya mendekam di penjara, yang seharusnya pergi menemui raja neraka di alam baka, tiba-tiba muncul di depan mata Da Yu. "Da Yu." Hu Lixin yang entah muncul dari mana tiba-tiba berjalan mendekat, "Aku merindukanmu, benar-benar merindukanmu. Kau juga merindukanku kan?"
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN