Rosemary XIX: She Feels Guilty, She Apologizes and She Wants to be Free. She Paids Him With Her Life.

1469 Kata
Bagaimana kondisi seseorang jika dia sudah berada dalam ketakutan dengan level tertinggi? Berteriak? Menangis? Meraung? Tidak satupun dari ketika kondisi itu terjadi pada Da Yu. Gadis itu sudah ketakutan setengah mati, sampai kakinya tiba-tiba lemas dan dia jatuh ke lantai saat Hu Lixin tiba-tiba muncul di depannya. Da Yu adalah gadis yang tenang. Setidaknya begitulah dia di masa lalu. Bahkan ketika dia berada di dalam kondisi dimana dia menjadi korban penculikan Hu Lixin, disekap, dan bahkan dilecehkan, Da Yu masih mempertahankan sikapnya yang tegar. Tapi tembok itu sudah lama runtuh. Da Yu tidak atau bahkan sama sekali bukannya merasa tidak takut. Dia hanya menyembunyikan ketakutannya itu dengan poker face-nya. Ketakutannya hanya Da Yu sembunyikan dan dia tumpuk, hingga kemudian menjadikan ketakutan itu sebuah trauma yang tidak bisa lagi untuk dia hadapi. Jika sumber ketakutan itu musnah dan tidak kembali lagi padanya, maka Da Yu mungkin saja bisa sembuh dari traumanya itu. Begitulah pemaparan psikolog yang merawatnya. Tetapi jika penyebab traumanya itu kembali muncul, seperti saat ini, maka…..Akan lebih baik untuk tidak membicarakan konsekuensinya. Hu Lixin masih memakai pakaian curiannya. Dia kotor dan bau, bau amis yang selalu melekat pada tubuhnya ketika dia masih bekerja sebagai pekereja paruh waktu di supermarket, bau yang benar-benar yang membuat Da Yu, trauma dan bau yang membuat Hu Lixin menjadi monster berwujud manusia. Da Yu menggelengkan kepalanya, berharap Hu Lixin tidak datang mendekat padanya. Tetapi itu adalah hal yang mustahil, Hu Lixin sudah duduk berjongkok di depannya. "Jangan takut. Kau tahu bahwa aku tidak akan pernah bisa menyakitimu." Hu Lixin mengangkat tangannya untuk kemudian membelai wajah Da Yu yang semakin mumucat, "Kau berbeda dari mereka. Kau adalah satu-satunya yang paling aku suka. Itulah sebabnya…." Belaian tangan Hu Lixin kini berubah menjadi cengkeraman yang begitu kuat. Tangan yang kotor dan penuh dengan luka goresan itu mencengkeram dagu Da Yu, "…aku datang dan bangkit dari kematian lalu kemudian menemuimu." Hu Lixin melihat ekspresi ketakutan dari Da Yu, dia tampak puas dan berkata, "Aku datang hanya untuk meminta bantuan darimu. Aku membutuhkan uang dan pakaian bersih." Hu Lixin, psikopat brutal itu tiba-tiba mengendus bau tubuhnya sendiri, keningnya berkerut, "Kau paling tidak suka orang yang bau kan?" Lelehan air mata keluar dari mata Da Yu, gadis itu masih diam. Kini wajahnya benar-benar pucat pasi, seolah-olah darah berhenti mengalir ke wajahnya. Jangan tanyakan mengapa Hu Lixin bisa menemukan tempat tinggal Da Yu yang ada di Henan? Jangan tanyakan bagaimana cara psikopat itu bisa sampai di Henan? Dia tidak punya uang, tetapi otaknya cerdas. Dia bisa saja mencopet, menjadi penumpang gelap, dan segala cara lain bisa dilakukan oleh Hu Lixin untuk bisa sampai ke Henan. Untuk pergi ke rumah orangtuanya dan mencari perlindungan dari mereka, adalah hal yang mustahil untuk Hu Lixin lakukan. Dia tahu betul bahwa polisi akan mengawasi keluarganya. Dia juga tidak punya tempat lain untuk pergi. Lalu kenapa dia tidak pergi ke rumah dua korban lainnya? Lokasi tempat tinggal Zhao Lin dan ZhenZhen jauh lebih dekat kan? Zhao Lin, dia dijaga oleh petugas kepolisian Shanghai. Dibawah arahan letnan Chen, mustahil dia bisa lolos. Alasan yang sama juga berlaku pada ZhenZhen. Selain itu, apa yang bisa Hu Lixin harapkan dari gadis miskin dan yatim piatu yang tinggal di panti asuhan? Jadi tempat yang cocok untuk dia datangi adalah rumah Da Yu. Petugas kepolisian dibawah pimpinan Letnan Chen tidak akan jauh-jauh datang ke Henan hanya untuk menjaga satu orang gadis. Jadi pastilah mereka akan mengkonfirmasi hal ini dengan kantor polisi yang memiliki yurisdiksi di daerah dekat tempat tinggal Dayu. Hu Lixin benar-benar telah memanfaatkan waktunya dengan baik. Dia kabur dari kapal yang membawanya dari laut, melarikan diri di tengah malam, di saat-saat statusnya telah dinyatakan jatuh ke laut dan jasadnya tidak ditemukan, maka dia dengan mudah keluar dari Shanghai. Hu Lixin yang telah menghapal rute rumah Da Yu di Henan juga telah meluangkan waktunya untuk memata-matai polisi dan lingkungan tempat tinggal Da Yu. Dia rela makan dari tempat sampah, mengambil sisa-sisa makanan yang ada di toserba untuk bertahan hidup. Alhasil, kegilaannya itu benar-benar tidak mengkhianatinya. Dia berhasil menyelinap ke rumah Da Yu di saat di rumah itu tidak orang dan di saat petugas polisi yang lalai itu tidak ada untuk berjaga. Da Yu, gadis yang sudah tidak kuat berdiri itu akhirnya digendong oleh Hu Lixin. Da Yu benar-benar kaku, mirip patung, dia sama sekali tidak bergerak saat dia dengan pasrah diangkut oleh Hu Lixin ke kamarnya sendiri. "Patuhlah, diam di situ. Aku pinjam kamar mandimu dulu." Hu Lixin berkata, "Aku akan meminjam pakaian ayahmu dulu untuk sementara." "Jangan mencoba untuk melakukan sesuatu. Jika kau menghubungi polisi atau mencari bantuan di saat aku mandi, maka tidak hanya kau yang akan rugi. Bahkan anjingmu tidak akan pernah aku biarkan pergi." Hu Lixin menutup pintu kamar mandi dengan wajah tersenyum. Da Yu masih gemetaran, gadis itu meringkuk di atas tempat tidur. Dia tahu betul apa yang akan terjadi padanya setelah Hu Lixin keluar dari kamar mandi. Segala pelecehan dan perbuatan b***t pemuda itu sudah pernah diterima oleh Da Yu. Kenangan itu bahkan telah menjadi daging ditubuh Da Yu, membuat Da Yu ingin muntah setiap kali dia mengingatnya. Gadis itu tidak pernah mengira sebelumnya, bahwa hidupnya akan benar-benar berakhir seperti saat ini. Dia mulanya berharap bisa lulus sebagai mahasiswa Pascasarjana, mendapatkan pekerjaan, dan menikah dengan orang yang dia sukai. Tetapi melihat bagaimana kondisinya saat ini, Da Yu tahu secara pasti bahwa itu adalah hal yang mustahil. Semuanya rusak! Semuanya gara-gara laki-laki yang kini tengah mandi di kamar mandinya itu! Mengenal dan bersikap baik pada Hu Lixin adalah penyesalan terbesar dalam hidup Da Yu! Terdengar suara nyanyian dari dalam kamar mandi. Suara nyanyian Hu Lixin itu benar-benar terdengar seperti lagu kematian bagi Da Yu yang mendengarnya. Dan selang beberapa saat, Hu Lixin akhirnya selesai membersihkan dirinya. Rambut penjahat itu masih basah ketika dia keluar dari kamar mandi, dia menyeka air yang jatuh dari rambutnya sembari berkata, "Gadis baik, kau…" Hu Lixin, "!!!" Sprei cream milik Da Yu penuh dengan genangan darah! Darah segar membasahi sprei dan sebagian bantal! Di atasnya Da Yu berbaring tak sadarkan diri dengan gunting menancap di lehernya yang putih. Hu Lixin nyaris gila ketika dia melihat hal ini. Handuk yang dipegangnya jatuh ke lantai. Kakinya gemetaran saat dia berjalan ke arah Da Yu. "Da Yu! Jangan main-main denganku! Bangunlah." Hu Lixin menepuk-nepuk pipi Da Yu dan tidak ada respon sama sekali. Hu Lixin membawa tubuh Da Yu yang masih hangat ke pelukannya, "Jika kau tidak bangun, aku akan mengubur keluargamu hidup-hidup!" Pandangan Hu Lixin teralihkan oleh sesuatu yang digenggam Da Yu ditangannya. Itu adalah sebuah surat. Di dalam surat itu ada tulisan tangan Da Yu. Tulisannya tampak buruk, tidak seperti biasanya, nampaknya Da Yu menulisnya saat tangannya masih gemetaran. Di surat yang kusut itu tertulis, "Lixin, maafkan aku. Aku berdosa padamu, aku telah jahat padamu dan membuatmu menjadi seperti sekarang. Sekarang aku telah menebusnya dengan nyawaku. Maafkan aku." Hu Lixin mencengkeram tubuh Da Yu, dia menggelengkan kepalanya seperti orang gila, "Tidak! Kau tidak boleh mati! Aku akan memaafkanmu jika kau membuka matamu! Da Yu!" Kesedihan Hu Lixin ini benar-benar tidak pernah terbayangkan. Laki-laki itu telah menyakiti Da Yu, tetapi dia juga tidak mau Da Yu mati. Lamunan dan kesedihan Hu Lixin itu segera berakhir saat dia mendengar suara mobil dari bawah. Keluarga Da Yu telah kembali! Tidak ada banyak waktu, Hu Lixin harus melarikan diri secepatnya. Pertama-tama, Hu Lixin meletakkan mayat Da Yu, dia menutupinya dengan selimut. Hu Lixin kemudian mengambil pakaian bekas yang telah dia pakai sebelumnya dan mengambil beberapa potong mantel dan lari. Tak lupa pula dia mengambil sejumlah uang dari kamar Da Yu. Dan begitu orang-orang yang baru saja keluar dari mobil itu masuk ke dalam rumah, Hu Lixin langsung bergegas kabur. Berita meninggalnya Da Yu ini langsung menyebar begitu cepat seperti sebuah wabah mematikan. Tim Kepolisian Shanghai juga telah mendapatkan konfirmasi hal ini. "Da Yu dipastikan bunuh diri. Dia tidak dibunuh. Dia menikam lehernya sendiri dengan gunting. Hasil autopsi sudah final dan memang tidak ada kejanggalan." Si Zhui melanjutkan laporannya pada letnan Chen, "Hu Lixin memang benar-benar berada disana saat kejadian. Dan tersangka melarikan diri dengan sejumlah uang yang dicurinya dari rumah Da Yu. Beberapa kamera CCTV menangkap pergerakannya. Terakhir kali, dia terlihat dijalanan distrik D. Sepertinya dia telah mengganti penampilannya dan membuat sejumlah orang terkecoh." "Kita terlalu lengah. Hu Lixin benar-benar berbahaya. Dia bahkan pergi ke Henan yang jauh hanya untuk menemui Da Yu." Letnan Chen, "Perketat keamanan di rumah nona Zhao dan ZhenZhen. Kita tidak bisa membiarkan korban kembali berjatuhan." "Letnan, ini adalah soft file surat yang ditulis oleh Da Yu. Pihak penyidik menemukan surat ini dibawah kolong ranjang milik Da Yu. Ini berisi kronologi kematian Chu Hua." Jing Yi meletakkan tabletnya di atas meja dan membiarkan letnan Chen membaca salinan surat milik Da Yu yang sebelumnya telah dikirim oleh pihak kepolisian Henan dalam bentuk PDF.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN