Rosemary XII: Ave Maria

1827 Kata
Letnan Chen turun dari mobilnya dan berjalan mendekat. Wanita yang dengan sengaja melemparkan dirinya ke arah mobil itu tampak tidak sadarkan diri. Tidak ada yang tahu rupanya karena punggungnya yang menghadap ke ketiga polisi itu. Punggung putih wanita itu tampak mencolok dengan luka. Ada bekas cakaran, namun sepertinya itu lebih mirip dengan luka goresan. Ada luka lebam berwarna biru keunguan di beberapa titik. "Bantu dia." Kata letnan Chen. Jing Yi langsung membantu wanita itu, "Nona, nona. Apa kau terluka disuatu tempat?" Tidak mendapatkan respon, Jing Yi mengira bahwa wanita itu telah pingsan. Jadi Jing Yi dengan hati-hati membalikkan tubuh wanita itu. Letnan Chen, "!!" Si Zhui, "…" Wajah wanita itu memang penuh dengan lumpur, tapi itu sama sekali tidak menutupi fitur wajahnya. Ya, dia adalah gadis muda yang dilaporkan menghilang setelah berpamitan mengikuti karya wisata. Dia adalah ZhenZhen! "ZhenZhen, dia..dia benar-benar ZhenZhen kan?" Si Zhui membuka jaketnya dan segera menutupi tubuh ZhenZhen yang terbuka. "Itu benar-benar dia." Ingatan letnan Chen sangat kuat, jadi dia bisa memastikan hanya dengan satu kali melihat bahwa gadis itu adalah ZhenZhen. Letnan Chen segera memerintahkan Jing Yi untuk menggendong gadis malang itu ke dalam mobil. Ketiganya kemudian langsung pergi dari lokasi itu dan bergegas menuju ke rumah sakit. Bahkan hingga ketika mereka tiba dirumah sakit pun, ZhenZhen masih belum siuman. Gadis itu kini tengah berada dalam penanganan dokter. Dokter mengatakan bahwa kondisi ZhenZhen tidak dalam kondisi yang membahayakan. Hanya saja, kejiwaannya sedikit terguncang. Bahkan ketika gadis itu masih dalam penanganan dokter, letnan Chen sempat mendengar suara teriakan ZhenZhen. "Xiao Yu!" Dokter Gu entah muncul dari mana. Dia bahkan selalu muncul dimana saja, "Kenapa kau ada disini?" "Gu Wei." Letnan Chen berdiri dari kursi yang ada di lorong rumah sakit, "ZhenZhen, gadis itu ditemukan." "Hah? Benarkah?"Dokter Gu berkata, "Bagaiamana keadaannya?" "Dia sudah aku beri obat penenang." Dokter yang menangani ZhenZhen itu keluar, "Xiao Gu, bukankah aku sudah menyuruhmu untuk menungguku diruanganku saja?" "Tidak perlu Ge, aku juga akan segera pergi." Kata dokter Gu pada dokter yang menangani ZhenZhen. "Ah maafkan aku. ZhenZhen, dia sudah baikan. Letnan tidak khawatir. Dia mungkin butuh bantuan psikoterapi yang bisa membantunya." Dokter itu berkata, "Ah, kenalkan. Aku Liu Bowen, aku senior Gu Wei di Universitas dulu.' Letnan Chen menjabat tangan dokter Liu dan berkata, "Aku adalah Chen Yu. Aku adalah housemate Gu Wei. Senang bertemu denganmu dokter Liu." Letnan Chen tidak semata-mata meninggalkan ZhenZhen sendirian di rumah sakit, dia menunggu ZhenZhen sampai gadis itu siuman. Tetapi bahkan setelah siuman sekalipun, gadis itu masih menolak untuk memberikan keterangan. Baju gadis itu telah diganti, gaun pengantin yang dia pakai yang penuh dengan lumpur telah dilepaskan dari tubuhnya. Dan pakaian rumah sakit telah menempel sebagai gantinya. Akan sangat sulit untuk meminta keterangan dari seorang yang mengalami pelecehan. Ya, diagnosa menyatakan bahwa pelecehan itulah yang didapatkan oleh ZhenZhen. Ketika dokter Liu memeriksa ZhenZhen, ada beberapa tanda-tanda di tubuhnya yang menunjukkan bahwa gadis itu telah mengalami pelecehan seksual. Akibatnya rasa trauma dan ketakutan yang mendalam masih dirasakan oleh gadis malang itu. Jadi letnan Chen masih harus menunggu waktu sampai kondisi ZhenZhen membaik, sehingga kemudian dia bisa meminta keterangan kepada gadis itu. Di rumah sakit, sudah ada beberapa petugas yang ditugaskan untuk menjaga ZhenZhen. Penculik ZhenZhen masih belum ditemukan, jadi kemungkinan bahwa penculik itu akan kembali dan membawa ZhenZhen lagi masih ada, mengingat jika ZhenZhen membuka mulutnya, maka identitas penculik pastilah akan diketahui! Dokter Gu pulang bersama dengan letnan Chen, tidak dalam suatu mobil, tetapi keduanya sampai dalam waktu bersamaan. Ketika mereka tengah mengobrol seputar kejadian yang menimpa ZhenZhen itu, dokter Gu tidak bisa tidak merasa kasihan. Dia tengah menuangkan makanan kering untuk Jiangguo saat dia berkata, "Kasihan sekali gadis itu, kita harus melakukan visum untuk mengetahui luka yang ada di tubuhnya. Selain itu, gaun pengantin, gaun pengantin yang dia pakai sebelumnya, jangan melakukan apa-apa pada barang bukti itu. Mungkin saja ada DNA pelaku yang menempel di sana." Dokter Gu bertanya, "Bagaimana dengan kondisi fisiknya? Kuku dan sidik jari ataupun hal-hal lainnya. Apakah semua itu masih ada? Maksudku penculik itu tidak merusaknya kan?" Letnan Chen menggaruk jembatan hidungnya dengan jari telunjuk nya ketika dia berkata, "Tidak, itu semua masih utuh. Hanya saja luka-luka di tubuhnya cukup untuk meninggalkan bekas di tubuh. Seorang wanita pasti memikirkan itu, terlebih lagi itu pasti akan meninggalkan ingatan padanya." Letnan Chen berkata, "Gaun itu sudah kami amankan, kita hanya menunggu waktu untuk bisa mendapatkan keterangan dari ZhenZhen. Jika gadis itu mau membuka mulutnya, maka untuk menangkap penjahat itu bukan lagi hal yang sulit seperti saat ini." "Jika kondisi ZhenZhen sudah lebih baik, kau bisa membawanya ke BFS. Kita bisa melakukan visum di sana. Dan juga, aku juga prihatin pada gadis itu." Kata dokter Gu. Letnan Chen mengangguk sebagai respon dan dokter Gu bertanya kembali, "Xiao Yu, kau harus menangkap pelakunya. Dia sudah terlalu berbahaya. Dia harus dihukum." Kali ini letnan Chen tidak hanya mengangguk. Dia juga berkata, "Aku pasti akan menangkapnya,.dia tidak akan pernah bisa lari dari hukumannya. Akan aku pastikan dia menebus semua kesalahannya dibalik jeruji besi." *_ ZhenZhen butuh waktu selama kurang lebih tiga hari untuk bisa memulihkan kondisinya. Gadis itu masih dirawat di rumah sakit dan kondisinya berangsur-angsur membaik setelah suster yang selama ini telah membesarkannya datang menemaninya. ZhenZhen tentu saja masih ketakutan ketika ada orang asing yang mendekat padanya, dia juga masih enggan memberikan komentarnya. ZhenZhen bahkan jarang berbicara, dan dokter Liu menyarankan untuk tidak mengungkit kejadian yang menimpa gadis malang itu selama beberapa hari ini, tetapi letnan Chen sudah kehabisan waktu. Jadi tepat di hari ketiga, letnan Chen memutuskan untuk pergi ke rumah sakit bersama dengan Si Zhui dan Jing Yi. Ada pula dokter Gu yang ikut bersama mereka, kebetulan dokter periang itu akan menemui dokter Liu Bowen untuk membicarakan sesuatu. Polisi memang menjadi salah satu momok yang menakutkan bagi sebagian orang. Polisi digambarkan sebagai sosok yang menyeramkan dan tegas, mungkin karena hal ini pulalah ZhenZhen menjadi sedikit tidak nyaman ketika melihat tiga orang polisi yang bahkan tidak memakai seragam dinas mereka mendekat padanya. Dia dengan enggan menolak ketiga polisi itu dan masuk ke dalam pelukan suster tua yang menjaganya. Suster itu berkata, "Tidak apa-apa, tidak apa-apa. Mereka tidak akan menyakitimu. ZhenZhen mereka hanya meminta bantuanmu." ZhenZhen masih tidak mau mengindahkan ucapan dari suster itu dan memeluk suster tua itu begitu erat Ketiga orang polisi yang tengah berdiri seperti tiang listrik bodoh itu tidak bisa melakukan apa-apa. Mereka tidak terbiasa mengatasi hal hal yang berhubungan dengan gadis muda. Bahkan Si Zhui yang memiliki perangai yang lembut pun tidak bisa berbuat apa-apa, apalagi untuk manusia kaku seperti letnan Chen dan manusia tidak sabaran seperti Jing Yi. Jadi mereka hanya bisa mengandalkan seseorang yang kini berstatus sebagai ahli forensik, itu adalah dokter Gu. Dokter Gu memberikan isyarat pada ketiga orang polisi itu untuk mundur, sementara dia maju untuk menyelesaikan masalah yang melibatkan perasaan wanita ini. Dokter Gu tidak mendekat terlalu dekat pada ZhenZhen dan membuat gadis itu ketakutan. Dia bahkan tidak memulai pembicaraannya dengan menyinggung perihal kejadian menyeramkan yang dialami oleh gadis itu. Wajah Jing Yi tampak sangat terkejut, diikuti oleh wajah sedikit terkejut dari Si Zhui dan wajah tanpa ekspresi dari letnan Chen ketika mereka mendengar alunan melodi yang keluar dari mulut dokter Gu. Jing Yi tidak bisa tidak mengeluarkan pendapat. Dia berbisik pada letnan Chen dan Si Zhui, "Apakah dia baru saja menyanyi? Untuk apa dia menyanyi?" Lebih mengejutkan dari fakta bahwa dokter Gu telah menyanyi. Itu adalah suaranya yang begitu indah dan merdu. Siapa yang mengira dokter yang selalu terlibat dengan mayat di ruang autopsi itu memiliki suara yang indah seperti para idola Tiongkok. Jing Yi baru saja kan menghentikan dokter Gy dari kegiatan anehnya, tetapi sebelum hal itu terjadi, letnan Chen sudah terlebih dahulu menghalangi Jing Yi dan menggelengkan kepalanya. Alhasil Jing Yi tidak melakukannya hal itu. ZhenZhen yang berada di dalam pelukan suster akhirnya mau menatap ke orang yang tengah menyanyi itu. Dia perlahan-lahan mengendurkan pelukannya pada tubuh suster tua itu setelah dia mendengar alunan melodi yang begitu indah dari dokter Gu. Dokter Gu melihat bahwa ZhenZhen telah cukup tenang, dia kemudian berhenti bernyanyi dan bertanya, "Apakah kau menyukai lagu ini? Aku menyukainya lagu ini. Dramanya benar-benar bagus, apakah kau sependapat denganku?" Merasa bahwa orang yang berbicara dengannya itu tidak berniat untuk mengimterogasinya perihal kejadian yang tidak ingin dia ingat lagi, ZhenZhen perlahan-lahan mengganggukkan kepalanya. Dia membuka bibirnya yang sedari tadi tertutup rapat, "Suka." Mendengar satu kata yang keluar dari gadis yang tampak depresi itu, dokter Gu merasa sedikit lega. Dia kemudian duduk di ranjang tempat ZhenZhen berbaring. Dokter Gu bertanya, "Aku benar-benar ingin mendengar suaramu. Aku dengar kau adalah penyanyi di gereja dan kau memiliki suara yang bagus. Bagaimana kalau lain kali kita berduet? Aku akan datang ke gerejamu dan kita bernyanyi lagu ibadah bersama-sama." Gadis itu mengganggukkan kepalanya, dia kemudian berkata, "Lagu apa yang gege sukai? Ada banyak lagu ibadah, lagu apa yang gege suka?" (Gege: Kakak laki-laki) Dokter Gu tampak linlung, dia tidak tahu banyak mengenai lagu-lagu ibadah. Bisa dikatakan dia tidak tahu satu pun, tetapi dia juga bukan orang yang tanpa pemahaman. Dia sering mendengarkan lagu-lagu berbau rohani ketika natal, jadi dia secara lugas berkata, "Aku menyukai Ave Maria." "Aku juga suka lagu itu." Kata ZhenZhen tersenyum pada dokter Gu. Setelah sepuluh menit waktu mereka dihabiskan untuk berbincang-bincang seputar lagu dan nada, dokter Gu akhirnya masuk ke pokok pembicaraan. Dia berkata, "Aku mempunyai seorang Jiejie dan dia dinyatakan menghilang. Aku benar-benar khawatir akan keberadaannya. Dia adalah satu-satunya keluargaku, dia..." Suara dokter Gu terdengar sangat menyedihkan, "..dia di masa mudanya sangat mirip denganmu. Dia juga memiliki suara yang bagus." (Jiejie: Kakak perempuan) "Apakah Jiejie Gege juga suka menyanyi?" Tanya ZhenZhen. "En." Dokter Gu mengangguk, "Jadi, dia sering bernyanyi di gereja." "Dia tidak mengabariku selama beberapa minggu dan aku khawatir akan keberadaannya. Apakah kau ingin mengetahui siapa nama kakakku?" ZhenZhen mengangguk dia bertanya, "Siapa namanya?" "Namanya adalah Da Yu. Apakah kau pernah mendengar namanya?" Tanya dokter Gu. Tentu saja ini hanyalah omong kosong dan bualan yang dibuat oleh dokter Gu. Da Yu adalah salah satu korban. Jika ZhenZhen terjebak bersama dengan Da Yu di suatu tempat yang mengerikan, pastilah gadis itu tahu keberadaan sarang penjahat itu. Dokter Gu memberi aba-aba pada ketiga polisi itu untuk memberinya foto Da Yu padanya. Dan letnan Chen secara sigap memberikan ponselnya pada dokter Gu. Dokter Gu segera memperlihatkan foto yang ada di ponsel letnan Chen dan berkata, "Ini adalah fotonya, apakah kau pernah melihatnya? Jika kau pernah melihatnya, tolong kau beri tahu aku. Aku benar-benar merindukan Jiejie-ku dan orang tua kami sedang mencarinya." "Aku tidak bisa membayangkan jika dia berada dalam suatu bahaya. Dia adalah Jiejie yang baik untukku, jadi aku benar-benar tidak ingin melihatnya terluka. Dia benar-benar mirip denganmu sewaktu dia masih muda. Melihatmu sama halnya ketika aku melihatnya saat dia masih muda. Dokter Gu benar-benar memasuki perannya sebagai seorang aktor. Jing Yi bertanya-tanya dalam hatinya," Bukankah dia lebih cocok menjadi seorang aktor daripada seorang dokter forensik?" ZhenZhen secara mengejutkan menggangguk, dia berkata, "Aku, aku melihatnya. Dia berada di tempat yang sama denganku. Tempat itu begitu mengerikan, kita harus menolongnya!"
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN