Suasana diantara mereka semakin canggung. Tidak ada yang membuka suara, baik Aksa maupun Allea. Keduanya sama- sama terdiam dengan pikiran masing-masing. Semenjak Aksa mengungkapkan isi hatinya, Allea sama sekali tidak mau menatap wajah Aksa. Sudah berkali- kali dia mengusir Aksa, namun Aksa tetap tidak mau beranjak pergi, dan masih setia duduk di samping ranjang Allea. *Flashback on “Ayo, kita perbaiki hubungan lagi,” ujar Aksa, membuat hati Allea seperti tersambar petir. “Apaan sih, makin ngaco ngomongnya.” “Aku serius.” “Apanya yang mau diperbaiki? Kita udah nggak ada hubungan apa-apa, Sa. Tolong jangan ganggu, gue udah bahagia dengan hidup gue yang sekarang.” Aksa menundukkan wajahnya. Mungkin memang benar, bahwa hubungannya dengan Allea tidak bisa diperbaiki lagi. Semuan