Di rasa emosinya sudah mereda. Allea mulai membuka pembicaraan. “Kak Jessi pulang?” tanya Allea. “Iya, kemarin sore datangnya.” jawab Aksa. “Lo sejak kapan sih, ketemu Nio? Kok kelihatan akrab banget.” tanya Allea penasaran. “Di Kampus waktu itu. Dia nangis nyariin kamu.” Allea mendengus, ternyata kejadian waktu itu mempertemukan Aksa dan Nio. Semua gara-gara Adam. Jika saja lelaki itu tidak membawa Nio ke Kampus, pasti semua ini tidak akan terjadi. Drrt. Aksa melirik handphonenya yang bergetar. Di layar, tertera nama “Kak Jessi”. Dengan sedikit malas, Aksa mengangkat telfon dari Kakaknya itu. “Hallo.” sapa Aksa. “Hallo, Sa. Kalian masih lama?” “Baru mau makan.” “Jangan lama-lama, kakak mau reunian. Di rumah gak ada yang jagain Cello.” Aksa mendengus, lagi-lagi dia yan