Andre masuk ke mobil yang sudah menunggunya sejak tadi. Ia sudah mengirimkan nomor ayah mertuanya pada Ken dan memintanya melacaknya. Teleponnya berdering tak lama kemudian, menampilkan nama Anthony, calon kakak iparnya. “Ndre, Papa tadi telepon lalu tiba-tiba mati dan ada suara decitan ban mobil. Aku hubungi lagi gak bisa.” “Om Pahlevi pakai sopir kan? Bang Tony sudah telepon sopirnya?” “Gak nyambung juga.” “Berikan nomornya. Biar kulacak. Kita ketemu di sana setelah aku dapat titiknya.” Anthony terdiam sesaat, tapi kemudian mengiyakan. Ia tampaknya semakin menyadari seperti apa calon adik iparnya itu. Ponsel Andre bergetar menandakan pesan masuk. Sebuah koordinat tampak di layar. Dia mengirimkannya pada Anthony dan pada anak buahnya di mobil yang lain. Kemudian mengirimkan nomor so