"Pak, ini kita mau kemana?" tanya Zizi melirik Raka yang duduk dibangku belakang melalui kaca spion mobil. "Entahlah," Zizi menghela napas karena jawaban Raka, sejak mereka meninggalkan kantor barusan Raka tidak menyebutkan arah tujuan sama sekali, ia hanya menyuruh Zizi menyetir untuknya. "Bapak lagi ada masalah lagi ya?" Zizi menerka karena gelagat Raka seperti ia baru putus dengan pacarnya waktu itu, "nggak ada laut yang bisa kita datangi mengingat rapat bapak nanti," "Yaudah rapatnya cancel," "Eh jangan pak! Ini rapat penting, kita sudah susah mencari jadwal untuk rapat kali ini," Raka tidak menjawab, ia menyenderkan tubuhnya ke bangku seraya menatap keluar jendela. "Saya bawa bapak ke sebuah kafe aja ya? Kafenya ada nuansa pantai gitu, nggak jauh dari sini. Kita bisa