Raka mengetuk-ngetukkan jarinya malas di meja salah satu restoran sesuai yang diberitahukan oleh mamanya tadi siang. Sudah sepuluh menit dari jadwal yang ditentukan tapi belum juga ada orang yang menemui Raka. "Ini mana sih? Seriusan mau ketemu apa nggak sih!?" kesal Raka melirik jam tangannya, memang ini belum terlalu lama tapi memang Raka saja yang tidak sabaran dalam hal menunggu, apalagi ia terpaksa. "Raka??" Suara seseorang mencuri perhatian Raka, saat ia melihat seorang perempuan berbaju maroon berdiri didepannya. "Luna?" Raka mengerutkan dahinya. Wanita bernama Luna itu menarik kursi didepan Raka untuk duduk sambil memastikan nomor meja, "jangan bilang cowok yang mami aku maksud itu kamu?" "Jadi aku dijodohin sama kamu?" Raka juga tak kalah heran dari Luna. "Ter