"Papa apppaappa mmaa ppaah!!" Arvin langsung cerewet melihat keberadaan Raka dan memaksa Zizi yang menggendongnya agar segera mendekati Raka. "Eits!! Ngga perlu deket-deket!" Raka langsung mewanti-wanti sebelum Zizi membawa Arvin mendekatinya. "Ya ampun si bapak, takut banget sama bayi," Zizi geleng-geleng kepala sambil duduk di atas karpet melirik Raka yang duduk diatas sofa tak jauh darinya. "Bukan masalah bayinya, tapi bocah itu terlalu anarkis," "Apasih pak, bisa aja alasannya," Zizi terkekeh sambil berniat membiarkan Arvin bermain dengan mainannya. "Memang bet.., astaga Zivana!" Raka tidak menyelesaikan kalimatnya karena kaget mendadak Arvin merangkak mendekatinya. "Ya ampun!?" Zizi juga ikut kaget karena ia tak pernah melihat pergerakan Arvin secepat ini. Bocah itu m