Zizi yang baru saja akan mengeringkan wajahnya dengan handuk setelah mencuci wajah sekilas langsung berlari keluar mendengar teriakan Raka, "Apa pak!?" Kaki Zizi terhenti melihat pemandangan didepannya yang mana Arvin tengah susah payah berusaha menjangkau Raka yang berada disudut sofa lengkap dengan kedua kakinya yang juga ikut diangkat. "Ngapain pak??" dengan langkah ragu Zizi mendekat tidak paham kondisi apa yang terhidang didepannya saat ini. "Itu dia ngapain sih? Suruh dia pergi!" Raka menunjuk Arvin agar dibawa menjauhinya. Zizi mengerutkan dahinya tidak paham, "bentaran pak, ini saya masih basah-basah," Zizi berniat kembali ke kamar dengan handuk kecil ditangannya. "Zivana!!" panggil Raka lagi pada wanita yang pergi begitu saja sedangkan Arvin masih saja berusaha ing