50. Kita Menikah

1525 Kata

Hari mulai gelap, namun wanita itu tak juga beranjak dari sana. Sudah hampir dua jam yang lalu ia disana dan menangis tersedu. Mengutarakan segala apa yang ada di pikirannya. Ia menyesal dan benci pada almarhum ayahnya, juga membenci dirinya sendiri. Ia lebih baik tidak tahu, daripada saat semuanya telah terbongkar, membuatnya merasakan rasa bersalah yang teramat besar. Dan sekarang, ia seperti kehilangan arah dan tanpa tujuan. "Apa yang harus kulakukan, Bu?" Hanya kata itu yang selalu terucap dari mulutnya. Semua salah ayahnya, sayangnya semua percuma karena ayahnya sudah tidak ada lagi di dunia. Lalu apa yang harus ia lakukan sekarang? Ia bahkan tak berani bertatap muka, laku bagaimana bisa ia meminta maaf pada Kirana? Rasanya, ia ingin mati saja agar semuanya selesai. Perlahan rintik

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN