64. Sakitnya Melahirkan

1549 Kata

"Nona, tidakkah sebaiknya anda istirahat di rumah?" Untuk ke sekian kalinya, perawat itu kembali menyarankan Raina untuk pulang. Selama berbulan-bulan tak pernah ia berhenti membujuk Raina untuk mendoakan Satya dari rumah. Tapi Raina tetap keras kepala dengan kerap menunggu Satya. Bahkan waktunya lebih banyak di rumah sakit daripada istirahat di rumah. "Tidak apa-apa, justru kalau melahirkan nanti, bisa segera ditangani, bukan?" jawab Raina dengan senyuman kecil. Perawat itu tak dapat menjawab karena selalu mendapat jawaban serupa. Pandangannya tampak sendu dengan seulas senyum tipis menatap Raina yang kini tengah mengelap wajah Satya dengan air hangat. Ia begitu kagum akan ketulusan Raina yang setia menunggu Satya dari perutnya tak terlihat hingga kini telah membuncit dan tinggal menun

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN