53. Maaf Tak Lagi Berarti

1915 Kata

"Pulanglah, Rain. Biar kakak yang menjaga Satya." Raina hanya diam dan tak berniat beranjak dari duduknya. Dipandangnya Satya dengan matanya yang bengkak. Sudah sejak kemarin ia tak tidur dan menghabiskan waktunya hanya untuk menangisi kondisi Satya saat ini. Pria itu masih memejamkan mata dan dokter sendiri tak dapat memastikan kapan ia akan kembali membuka matanya. Sementara Aninda hanya bisa mengusap air matanya melihat Satya juga Raina. "Sayang." Angga mengusap bahu sang istri dan memintanya menunggu di luar. Aninda mendongak dan seolah menunjukkan raut memohon agar Angga membujuk Raina, dan Angga mengangguk kecil sebagai tanda ia mengerti. "Rain, pulanglah dan istirahat, biar aku yang akan menjaga Satya," bujuk Angga agar Raina beranjak dari duduknya. Air mata Raina seolah tak d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN