Sudah satu minggu berlalu namun tak ada tanda-tanda bahwa Satya akan terbangun. Selama itu pula Raina selalu mengunjunginya setelah pulang bekerja. Bahkan tak jarang ia akhirnya menginap, seperti sekarang ini. "Pulanglah, Rain, kau pasti lelah jika terus tidur dengan posisi seperti ini," ujar Angga yang memasuki ruangan. Batu jam delapan malam, mungkin tidak apa-apa jika menyuruh Raina pulang. Raina hanya mengukir senyum tipis. "Tidak apa-apa, Kak. Besok libur, jadi aku bisa beristirahat." "Aku sudah meminta seseorang menjaga Satya, jadi kau tidak harus mengunjunginya setiap hari." Angga menarik kursi dan duduk di samping Raina yang setia menjaga Satya yang masih menutup mata. Sontak Raina menoleh. "Penjaga? Kenapa?" tanyanya. "Bukan apa-apa, aku hanya kasihan padamu jika setelah pula