"P-paman sakit"
"Bertahanlah"
"Akhhh"
"Astaga sempit sekali"
"Percepat paman, aku tak tahan lagi ahh"
"Aku lepaskan sekarang"
"Aku juga"
Aeji mendesah berat. Tubuhnya lemas dan penuh peluh di dahinya.
"Kau tak apa?" tanya Kyuhyun sambil menggenggam kedua tangan Aeji.
"Tanganmu lecet," ujar Kyuhyun polos. Bagaimana tidak? Kyuhyun menyuruhnya untuk menarik tali sapi agar tidak masuk ke kandangnya dulu. Sedangkan Kyuhyun berusaha membenarkan gerbang kandang yang sudah cukup tua dan susah untuk diperbaiki.
Wajah Aeji merona ketika Kyuhyun meniup kedua tangannya yang tampak merah karena tali sapi itu. Beberapa kali Kyuhyun juga memijat lembut telapak tangannya yang memang sedikit perih.
"Sudah lebih baik?" tanyanya yang dijawab Aeji dengan anggukan.
"Kyuhyun," panggilan itu berhasil mengalihkan pandangan mata dua manusia itu.
"Kakek Song"
"Terimakasih sudah membantu memperbaiki kandungku"
"Bukan masalah paman"
"Hey nona manis, apa kau baik-baik saja?" tanya kakek itu.
Aeji yang berada disamping Kyuhyun hanya tersenyum.
"Sebagai gantinya, aku membawakanmu daging sapi dan dua botol s**u. Maaf aku hanya punya ini," ujar paman itu sambil menyodorkan plastik besar untuk mereka.
"Terimakasih kakek, sudah hampir malam sebaiknya kami pulang dulu"
"Baiklah Kyu, hati hati"
Aeji dan Kyuhyun pun menaiki mobil kembali.
Kyuhyun menatap Aeji sejenak yang terus terusan meniup tangannya.
"Sesakit itu?"
"Tentu saja paman. Aku hanya bolos sebentar tapi sudah dapat hukuman seperti ini," gerutu Aeji yang membuat Kyuhyun tertawa.
Tiba-tiba tangan besar Kyuhyun langsung menggenggam tangan Aeji dengan hangat. Gadis itu yang diperlakukan seperti ini tampak terkejut dan senang sekaligus.
"Percuma jika di tiup. Sampai di rumah akan ku kompres dengan air hangat," ujar Kyuhyun sambil mengendarai mobilnya tanpa melepaskan genggaman pada tangan Aeji.
Terlihat jelas betapa senangnya wajah Aeji. Tangan hangat Kyuhyun menggenggam lembut kedua tangannya.
Kedua orang itu menikmati waktunya dimobil. Musik pop dan ballad mengiringi perjalanan mereka selama di mobil.
30 menit berlalu Aeji di bingungkan dengan arah mobil yang ia yakini bukan menuju rumahnya.Tak lama mobil Kyuhyun berhenti di pinggir danau.
Aeji menatap Kyuhyun dengan bingung. Merasa ditatap Kyuhyun hanya mengajak Aeji keluar.
"Pasti bosan di rumah, kita disini dulu sebentar okay?"
"Tapi tangan ku sakit paman," kesal Aeji yang sudah mulai sedikit lelah.
Kyuhyun seolah tak peduli justru menarik Aeji hingga duduk di atas mobil mereka. Meski agak sedikit kesulitan namun Aeji pun berhasil.
"Kau tak apa?"
Aeji hanya menunjukkan muka datarnya dan mengarahkan tangannya. Kyuhyun hanya tersenyum lalu menggenggam tangan Aeji hingga di pangkuannya.
Gadis itu merona. Ia memilih memandangi pemandangan danau yang memang sangat bagus. Tak heran kenapa tiba-tiba Kyuhyun mengajaknya kesini.
"Dulu aku dan Jiwon mama mu, kesini," ujar Kyuhyun membuat senyum Aeji lenyap begitu saja.
"Waktu itu kami sedang mengadakan study tour. Malam harinya karena bosan aku mengajak mama mu kesini"
"Benarkah?"
"Sekarang aku mengajak anaknya," goda Kyuhyun sambil melirik Aeji yang tak di balas.
Kesunyian menyelimuti mereka berdua
"Paman..."
"Hm?"
"Mamaku... Wanita seperti apa?" tanya Aeji sedikit ragu.
Kyuhyun tampak tersenyum cerah, "Mamamu adalah wanita yang cantik, baik dan tegar. Di balik wajahnya yang menggemaskan, ia memiliki sifat yang kerja keras dan tangguh. Seperti sekarang ia berlaku sebagai ayah dan ibu untukmu. Meski kadang sedikit keras kepala"
Aeji melihat mata binar dari Kyuhyun dari setiap katanya. Entah mengapa saat melihatnya membuat Aeji putus asa. Apa tak ada harapan lagi untuknya? Kyuhyun tampak mencintai ibunya. Sedangkan dia sendiri? Mungkin tidak dalam kriteria.
Kyuhyun yang merasa dipandangi oleh Aeji langsung menoleh dan tersenyum.
"Kenapa?"
Aeji hanya menggeleng. Wajahnya tampak lesu namun tidak disadari oleh Kyuhyun.
"Aeji kau belum punya pacar bukan?"
"Mau aku kenalkan dengan seseorang?"
"Jika ada yang mendekatimu katakan padaku. Dia harus lolos dari ujianku dulu baru ku restui denganmu. Aku ingin yang ter-"
"Paman, berhenti!"
Kyuhyun terkejut melihat aliran mata yang telah mengalir deras di pipi Aeji.
"A-aeji, ada apa? Maafkan aku.. aku"
Cup
Kyuhyun terkejut dengan kecupan singkat yang ia dapatkan. Mata pria itu menatap Aeji yang telah berlinang air mata.
"Tolong... cium aku paman," ujar Aeji dengan suara lirih yang membuat Kyuhyun tertegun. Pria itu melihat ada keputus asaan dimata Aeji yang tak ia mengerti. Kenapa ia tiba-tiba menangis dan menciumnya.
Tak ada pergerakan, Aejipun menangkup wajah Kyuhyun dan langsung mendaratkan bibirnya tepat diatas milik Kyuhyun. Gadis itu melumat bibir Kyuhyun dengan lihai yang makin lama membuat Kyuhyun terbuai dan ikut memperdalam ciuman mereka. Lidah Kyuhyun bergerilya didalam mulut Aeji membuat desahan lirih terdengar di antara mereka berdua. Tangan Kyuhyun menjalar ke pinggang hingga paha Aeji yang entah sejak kapan telah berada di pangkuannya dengan paha yang mengapit pinggulnya. Aeji tampak menikmati ciuman mereka. Terlihat bagaimana Aeji memejamkan matanya dan memeluk leher Kyuhyun dengan erat.
Kyuhyun menggeram saat pinggul Aeji bergoyang menggodanya. Pria itu mulai nakal mengusap paha Aeji hingga yang terdalam. Begitu lembut dan halus. Tanpa sadar ciuman Kyuhyun beralih menuju leher Aeji, memberikan rangsangan panas hingga membuatnya mendesah.
"Paman," ujar Aeji lirih yang tak digubris Kyuhyun. Gadis itu pun menangkup kembali wajah Kyuhyun dan kembali menciumnya. Jujur tak bisa dipungkiri bibir Aeji benar-benar manis dan lembut. Bibir mereka saling menyecap, mencari kenikmatan satu sama lain. Di rasa nafas mereka habis, pagutan itupun terlepas. Aeji masih menyandarkan dahinya pada Kyuhyun. Saling mengontrol nafas masing masing.
"Paman, beri aku kesempatan," bisiknya membuat Kyuhyun menatap gadis itu lamat-lamat. Aeji mengusap jambang Kyuhyun dengan lembut.
"Jadikan aku kekasihmu"
Dikit ya haha. Semua cerita ga di koreksi tulisannya. Karena just for fun :v