"Kau yakin?" tanya Chanyeol yang telah menarik Aeji hingga berada di pangkuannya dengan posisi kaki mengangkang.
"Eum. I-ini pertama untukku. Tolong... ajari... aku... Chan," ujar Aeji dengan suara lirih karena malu.
Terlihat wajah senang Chanyeol mendengarnya. Ia tak menyangka akan sampai tahap ini.
"Baiklah, aku akan lembut," bisik pria itu yang telah mendekatkan wajahnya hingga tak berjarak.
Bibir itu saling bertemu dan melumat perlahan-lahan. Tangan Aeji dengan reflek mengalung di leher Chanyeol. Pria itu menggeram karena merasa panas dan mulai melahap bibir Aeji dengan nafsu. Membuat gadis itu kewalahan. Tangan kiri Chanyeol menahan tengkuk gadis itu, menggigit bibir bagian bawahnya hingga Aeji mendesah dan lidah itu dengan leluasa masuk memperdalam ciuman mereka.
Tangan kanan Chanyeol perlahan mengusap paha polos Aeji yang memang terekspose karena pakaian laknat yang pendek ini. Hingga semakin lama tangan besar itu mulai naik memasuki lingerie Aeji menyentuh kulitnya yang mulus dan menangkup gundukan besar yang sudah lama ingin ia sentuh.
"Ahh," Aeji terkejut saat menyadari Chanyeol meremas payudaranya. Tangan itu memasuki bra Aeji dan mendorong isinya keluar membuat gundukan itu semakin menantang, membuat Chanyeol semakin bersemangat meremasnya.
Bibir Chanyeol turun menyusuri rahang pipi dan telinga Aeji, menggoda gadis itu dengan melumat telinganya. Kepala Aeji tanpa sadar miring seolah memberi akses untuk pria itu, yang mana bibirnya telah turun memberikan banyak gigitan di lehernya. Gadis itu hanya bisa mendesis dan menggigit bibirnya, menahan gejolak panas yang baru ia rasakan.
Tak tahan lagi Chanyeol langsung menggulingkan Aeji hingga terlentang di atas ranjang di bawah kuasanya. Dengan nafsu Chanyeol merobek lingerie Aeji membuat pemiliknya terkejut.
"Chan kenapa di sobek?" Kesal Aeji yang diacuhkan Chanyeol. Pria itu memilih melahap p******a Aeji yang besar itu dengan lidahnya membuat Aeji tak bisa menahan desahannya karena geli. Tangan gadis itu tanpa sadar menekan kepala Chanyeol meminta perdalam kulumannya.
Satu tangan Chanyeol mulai turun dan dengan beraninya mengusap milik Aeji yang sudah basah di bawah sana. Jari oanjang Chanyeol perlahan menyelip kedalam celana dalam gadis itu dan memasukan telunjuknya kedalam lembah Oanas itu. Aeji yang terkejut langsung mendesah keras dan mendorong bahu Chanyeol hingga lumatan pada dadanya terlepas.
Pria itu melihat betapa seksinya Aeji saat ia memasukan satu jarinya. Tatapannya sayu dan tak henti menatap mata pria itu yang tanpa gadis itu ketahui milik Chanyeol telah berdiri tegak di dalam trainingnya.
Chanyeol menambah satu lagi jarinya membuat Aeji mendesah tak karuan.
"Bagaimana sayang? Kau menyukainya?" bisik Chanyeol merasakan tangannya terjepit erat di dalam sana.
"T-tid- Ak" Aeji menjerit saat Chanyeol menusuk miliknya semakin cepat. Wajah gadis itu semakin memerah merasakannya. Chanyeol semakin bernafsu melihat Aeji yang mendesah menikmatinya. Dilumatnya bibir itu kembali tanpa menghentikan tusukannya. Ia merasakan milik Aeji yang mengerat hingga tangannya di banjiri cairan hangat gadis itu.
Chanyeol mengeluarkan jarinya dan menunjukan pada Aeji betapa basahnya milik gadis itu tanpa jijik Chanyeol menghisap jarinya sambil menatap Aeji.
Pria itu mulai menaikan tubuhnya dan melepas kaosnya tanpa melepas tatapannya pada Aeji. Di robeknya bra dan celana dalam gadis itu membuat Aeji sangat malu. Chanyeol menatap Asji yang telah full naked.
"Berhenti menatapku seperti itu Chan"
"Kau cantik sekali sayang," ujar Chanyeol jujur melihat betapa moleknya tubuh Aeji. Pinggangnya yang ramping d**a nya yang menantang benar-benar mengundang gairah pria itu dengan mudah.
Aeji berteriak dan menutup matanya saat Chanyeol telah melepaskan kain yang tersisa di bawah sana, membuat pria itu terkekeh gemas karenanya.
Chanyeol mengecup kedua tangan Aeji yang menutupi wajahnya lalu menariknya. "Sekarang, buka matamu sayang"
"T-tidak mau"
"Jangan takut aku akan mengajarimu"
Perlahan gadis itu membuka matanya dan melihat kejantanan Chanyeol yang sangat besar dan panjang. Tangan pria itu mengambil tangan Kanan Aeji, perlahan menyentuh miliknya. Chanyeol menuntun tangan Aeji untuk menggenggam dan menaik turunkan milik pria itu dengan perlahan.
Aeji melihat ekspresi Chanyeol yang seolah menahan sesuatu. Wajahnya tampak merah dan berkeringat.
"Apa aku menyakitimu?" tanya Aeji polos namun tetap menggerakkan tangannya.
Chanyeol melumat bibir Aeji sekilas. "Tidak sayang, ahh ini sangat nikmat," ujarnya yang tanpa sadar membuat Aeji mempercepat gerakan tangannya.
"s**t," umpatnya lirih.
Chanyeol tak melepaskan matanya dari Aeji yang mana gadis itu masih takjub dengan apa yang ia mainkan.
"Kau tahu?" Bisik Chanyeol membuat gadis itu menatapnya.
"Milikku itu, yang akan memasuki lubang sempit mu," ujar Chanyeol yang membuat Aeji menghentikan gerakannya.
Gadis itu berpikir bahwa milik Chanyeol tidak akan muat dan rasanya pasti sangat sakit.
Chanyeol mengecup bibir Aeji kembali.
"Chan, sepertinya aku berubah pikiran"
Chanyeol pun mengerutkan dahinya.
"A-aku tidak jadi melakukannya"
Sontak hal itu membuat pria itu terkejut karena saat ini pria itu sedang kepanasan.
"Kenapa?"
Wajah Aeji tampak merah seketika. "A-aku rasa milikmu tidak akan cukup di dalamku," ujarnya polos membuat Chanyeol mengembangkan senyumnya.
"Mau taruhan?" ujar Chanyeol tiba-tiba.
"Apa?"
" Kita coba dulu, kalau milikku muat di dalammu, kau harus memenuhi permintaanku dan kalau tidak muat sebaliknya. Bagaimana?"
"Lalu bagaimana kalau memang tidak muat?"
"Aku tidak akan memaksa. Aku akan melepas milikku dari dalam sana," unar Chanyeol yang tersenyum licik.
Reaksi tak terduga Aeji menyetujuinya.
"Baiklah aku akan mulai," Chanyeolpun langsung menindihnya. Tampak wajah Asji yang tegang. Dikecupnya wajah gadis itu.
"Relaks sayang," perlahan Chanyeol menuntun kejantanannya memasuki lubang Aeji yang sempit. Gadis itu mulai merasa kesakitan dan dengan reflek memeluk leher Chanyeol dengan erat.
"C-chan sakit. Sudahku bilang akh tidak muatkan," rintih Aeji. Padahal baru 1/3 milik Chanyeol yang masuk.
"L-lepas chan sakit!" Teriak Asji yang telah di banjiri air mata. Namun Chanyeol tak menggubris malah menghentakan miliknya dalam sekali hentakan.
Chanyeol mendesah nikmat merasakan miliknya yang tergenggam dengan erat. Pria itu melihat wajah Aeji yang berlinang air mata karena kesakitan. Chanyeol sedikit melepaskan miliknya dan melihat darah keperawanan Aeji menyelimuti miliknya.
"C-chan sakit," ujarnya lirih.
Chanyeol tersenyum menenangkan.
Asji memukul bahu Chanyeol. "Kau jahat! Sudah ku bilang sakit!"
Dikecupnya bibir Aeji, "Aku menang sayang. Milikku muat di dalammu"
"T-tidak ini sakit ini tidak mu-"
"Aku minta kita melakukan ini sampai pagi," bisik Chanyeol yang langsung menggerakan pinggulnya perlahan-lahan hingga semakin cepat.
Aeji yang awalnya kesakitan kini telah mendesah kenikmatan. Pria itu menegakkan tubuhnya dan menaruh kedua kaki Aeji di bahunya tanpa menghentikan genjotannya. Di remasnya gundukan kenyal yang terus menggoda miliknya.
"Ahh.. chan"
Desahan erotis dan decitan kasur menguasai panasnya persenggamaan mereka. Bunyi tepukan kelamin semakin membuat Chanyeol kepanasan. Pria itu memompa Aeji begitu cepat hingga gadis itu o*****e berkali-kali
"Chan.. pelan," ujar Aeji lirih yang tak di gubria pria itu. Aeji merasakn milik Chanyeol semakin membesar di dalam sana. Pria itupun menindih Adji dengan kaki yang masih di bahunya. Hentakan Chanyeol pada miliknya begitu sakit dan dalam membuat Aeji menggigit bantal di sampingnya. Gerakan Chanyeol semakin lama semakin keras hingga merasakan sesuatu yang hangat di dalam Aeji. Pria itu melumat bibir Aeji dalam-dalam.
"Terimakasih sudah memberikan keperawananmu padaku," unar Chanyeol yang memandangi wajah Aeji yang begitu seksi.
Chanyeol melepaskan kejantanannya dari dalam Aeji. Gadis itu melihat milik Chanyeol mengacung tegak. Dengan perlahan Chanyeol membalikan tubuh Aeji dan menarik pinggul seksi gadis itu.
"Chan.. apa yang kau Akhh" Aeji terkejut merasakan kejantanan Chanyeol berada di dalamnya.
"Bertahanlah sayang," Chanyeol pun langsung menggerakan miliknya begitu cepat dan dalam membuat Aeji tak sanggup. Pria itu seolah melupakan bahwa inj adalah pengalaman pertama gadisnya.
"Ahh.. Aeji kau sungguh nikmat," desah Chanyeol tanpa menghentikan gempurannya.
Banyak bantal yang terjatuh akibat goncangan Chanyeol yang begitu di selimuti nafsu. Aeji telah o*****e berkali-kali. Chanyeol pun demikian. Namun hal itu tidak menyulutkan Chanyeol untuk berhenti. Pria itu begitu merasakan candu milik Aeji yang begitu nikmat, membuat gadis itu kewalahan dan pingsan.
I'm yours
Aeji membuka matanya dan melihat tubuhnya bergoyang. Ia merasakan dadanya terhimpit karena berada diposisi menelungkup. Miliknya terasa begitu nyeri. Hingga ia menyadari sesuatu.
Aejipun melihat kebelakang dan terdapat Chanyeol yang tengah menghantamkan kejantanannya pada milik Aeji begitu brutal.
"Kau sudah sadar sayang?"
"C-chan," Aeji tak sanggup lagi mengomeli Chanyeol yang bagaikan kesetanan. Gadis itu lemas telah o*****e berkali-kali, ia merasakan cairan hangat kembali memenuhinya.
Chanyeol membaringkan tubuhnya dan menarik Aeji kedalam pelukannya.
"Astaga.. sudah jam 7 pagi," lirik Aeji tak percaya Chanyeol menyetubuhinya selama itu.
"Akh!" Aeji merasa penuh dikewanitaannya.
"Kau benar-benar candu Aeji," bisik Chanyeol yang menggoyangkan pinggulnya sambil meremas d**a Aeji yang lembut.
"Aku akan membunuhmu habis ini Chan," ujar Aeji lirih di tengah desahannya.
"Tunggu saja siapa yang membunuh siapa," bisik Chanyeol seolah mengerti maksud pria itu.
"Sialan"