13

943 Kata
Untuk Reader-nim yang terhormat. Saya minta maaf sebelumnya. Karena saya pemuja netijen jadi saya suka keributan. Terutama untuk alur cerita nya  "Pagi paman," sapa Aeji yang baru saja selesai menyuap sarapan. Kyuhyun yang melihat Aeji tiba-tiba teringat dengan fantasi liarnya dengan gadis itu yang bahkan berlanjut ke dalam mimpi. "O-oh. Pagi," balas Kyuhyun mencoba sebiasa mungkin. "Paman ingin minum apa?" "Americano please," seru Kyuhyun jahil membuat Aeji terkekeh. Tak lama Aeji menghampiri Kyuhyun membawa segelas teh dan secangkir Americano. "Awas masih panas paman," kata Aeji yang di balas dengan senyuman oleh Kyuhyun. Tiba-tiba wajah Kyuhyun berubah menjadi sayu saat melihat Aeji tengah meminum s**u vanilanya. Fantasi liarnya mulai bermain dan berakhir dengan pijatan di pelipisnya. "Paman, sakit?" tanya Aeji khawatir. "T-tidak. Aku hanya sedikit pusing," balas Kyuhyun seadanya. "Paman, istrihatlah sejenak jangan bekerja terus" Kyuhyun yang mendengar kalimat perhatian Aeji tersenyum senang, "Okey bos" I'm yours Chanyeol sedari tadi berjalan mencari keberadaan Aeji yang tak kunjung ia temukan. Lelaki itu mulai lega saat menemukan gadis itu berjalan dengan setumpuk buku di tangannya. Tanpa kata Chanyeol mengambil buku-buku itu hingga berada di tangannya. Aeji sempat terkejut namun wajahnya kembali normal. "Aku mencarimu seharian" "Kembalikan buku itu," ujar Aeji yang berusaha mengambil buku yang berada di tangannya. "Kau marah padaku?" "Tidak," balas Aeji yang menyerah membiarkan Chanyeol membawanya. "Mana bekalku?" "Huh?" "Jangan bilang kau tidak membuat bekal untukku" Aeji sampai melupakan kebiasaan yang biasa ia lakukan pada Chanyeol. "Maaf," ujar Chanyeol tiba-tiba membuat Aeji bingung  "Kau marah padaku karena kemarin bukan?" "Tidak, aku tidak marah padamu Chan. Maaf aku lupa membuatkan bekal untukmu," balas Aeji yang membuat Chanyeol tersenyum senang. "Tidak apa-apa, aku tahu kau kelelahan karena ulahku. Makanya sampai tidak sempat membuatnya" Mereka berdua pun telah sampai di depan perpus. Keadaan masih sepi karena memang perpustakaan akan ramai pada jam siang. Hari ini adalah jadwal Aeji menyusun buku-buku kedalam raknya. Chanyeol pun ikut membantu. Pria itu senang melihat Aeji yang tengah serius menyusun buku-buku itu. Tanpa sadar Chanyeol mengabadikannya ke dalam handphone. Pandangan pria itu langsung menggelap saat melihat Aeji tengah membungkuk menyusun buku yang berada di bagian sedikit bawah. Sebab rok seragam itu tertarik begitu saja menontonkan celana dalam putih yang menggoda. Chanyeol menengok kekanan kiri membaca situasi yang ada. Pria itu telah mengeluarkan kejantanannya yang menegang hanya dengan melihat pemandangan celana dalan Aeji saja. Chanyeol menarik ujung celana dalam itu kesamping dan hal itu di rasakan oleh Aeji. "Chan apa yang kau - AKH," Chanyeol menghimpit tubuh Aeji dan membungkam mulutnya dengan kejantanan tertanam sempurna di bawah sana. Dengan cepat Chanyeol menghantam lupang Asji yang masih sempit. Pria itu menahan desahannya akibat kegiatan yang ia lakukan. Aeji pun berusaha menyentuh tubuh Chanyeol di belakangnya untuk berhenti. Namun sia-sia. Pria itu menggenjot miliknya begitu dalam dan cepat hingga lubang Aeji kembali menghangat. Saat terlepas dari bungkaman dan himpitan Chanyeol, Aejipun berbalik dan langsung menampar Chanyeol. Pria itu terkejut akan aksi yang dilakukan Aeji barusan. "S-sayang maafkan ak-" gadis itu pun telah berlari meninggalkan Chanyeol sendirian. I'm yours Kyuhyun memeriksa rumah Jiwon yang telah rapi dan cukup aman untuk ia tinggal pergi. Beberapa hari memang Kyuhyun hanya bekerja di rumah sambil menatap pemandangan indah jeju untuk mendapatkan inspirasi bukunya. Disamping itu selain menjadi penulis novel yang terkenal, Kyuhyun juga cukup kaya dengan menulis naskah film dan drama. Maka dari itu walaupun bekerja di rumah bukan berarti ia pengangguran. Di kuncinya pintu utama dari luar. Saat berbalik pria itu terkejut mendapati Aeji yang telah pulang lebih cepat dari biasanya. "Aeji," sapa Kyuhyun dengan senyum yang mengembang. Namun senyum itu lenyap ketika melihat mata sembab calon anak tirinya. "Paman," sapanya balik dengan senyum yang terlihat dipaksa. "Kau kenapa?" tanya Kyuhyun serius sambil memegang bahu Aeji. Gadis itu masih sakit hati dengan perilaku Chanyeol yang memaksanya berhubungan di perpustakaan. Ia merasa di rendahkan. Tak sanggup menjawab pertanyaan Kyuhyun, Aeji mulai menjatuhkan air mata nya. "Oh God, kemarilah," Kyuhyun membawa Aeji kedalam pelukannya. Membiarkan bajunya basah karena air mata milik gadis ini. -- "Sudah baikan?" tanya Kyuhyun yang masih memeluk Aeji di pinggir pantai. Pria itu langsung membawa Aeji untuk duduk di pinggir pantai, mungkin dengan melihat pemandangan Jeju bisa menenangkan pikirannya. "Apa yang terjadi?" tanya Kyuhyun hati-hati sambil mengusap lengan Aeji. "Tidak apa-apa, paman" Kyuhyun mendesah. "Tidak bisakah kau percaya padaku? Tidak mungkin kau pulang lebih awal dalam kondisi menangis dan tidak terjadi apa-apa," ujarnya lembut. Aeji mendongakkan kepalanya dan menatap Kyuhyun. "Paman khawatir denganku?" "Tentu saja," balasnya cepat membuat Aeji tersenyum. "Kenapa kau tersenyum?" tanya Kyuhyun. "Tidak apa-apa, paman," jawabnya singkat dan mempererat pelukan Kyuhyun. "Paman" "Hm?" "Mama dimana?" Kyuhyun lagi lagi mendesah. "Mamamu itu gila kerja. Setiap hari yang dilakukan hanyalah bekerja. Mungkin kau harus mencoba menasihatinya" "Kenapa?" "Tentu saja, agar mamamu lebih sering dirumah" Aeji yang mendengarnya hanya tersenyum getir. "Dan membiarkan paman bermesraan dengan mamaku? Tidak akan. Takkan ada yang bisa menggantikan posisi ayah," gumam Aeji dalam hati. "Ingin makan?" tawar Kyuhyun. "Tentu, paman," balas Aeji senang. Kyuhyun pun menggandeng tangan Aeji menuju salah satu restoran western di pinggir pantai, yang tanpa sadar membuat Aeji berbunga-bunga. Mereka berdua pun duduk di balkon yang masih menyuguhkan pemandangan pantai yang indah. Aeji dan Kyuhyun telah memesan makanan yang mereka pesan. Drrtt.. drrtt Kyuhyun melihat hapenya yang bergetar. "Tumben sekali Jiwon menghubungiku," gumam Kyuhyun senang yang mana wajah itu terekam diwajah Aeji. "Oppa!" seru seorang yang berada disana. "Jiwon. Aku sedang bersama Aeji," seru Kyuhyun yang langsung mengarahkan handphonenya agar wajah dirinya dan Aeji terlihat. "Mama," sapa Aeji sambil melambaikan tangan. "Halo sayang. Kenapa kau pulang awal? Kau bolos sekolah huh?" Aeji yang bingung menjawab apa langsung di balas dengan Kyuhyun. "Iya. Aku menjemputnya di sekolah dan mengajaknya jalan-jalan" "Ya! Cho Kyuhyun ssi, jangan ajari anakku hal-hal yang tidak baik," seru Jiwon dengan kesal. "Memangnya kenapa? Lebih baik bersama Aeji daripada bersamamu yang sibuk kerja, benar begitu Aeji?" goda Kyuhyun yang membuat Jiwon semakin kesal. Sontak dalam video call itu Aeji merasa iri. Mereka begitu dekat dan ingin rasanya Aeji melakukan hal yang sama dengan Kyuhyun. Bercanda gurau hal-hal yang tak jelas. Pasti sangat menyenangkan menjadi kekasih Kyuhyun. Itulah yang berada dibenak Aeji. Hingga tanpa sadar Aeji menunjukan wajah kesal sambil menggenggam gelang pemberian Kyuhyun. "Aku ingin menjadi milikmu, paman"
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN