"Jiwon, ayolah"
"Kyu, aku sedang lelah"
"Sebentar saja," rayu Kyuhyun yang tengah menindih Jiwon. Padahal wanita itu baru saja sampai di rumah. Seragam kantor nya pun masih melekat ditubuhnya.
Terdengar bunyi gesper terbuak membuat Jiwon mendorong Kyuhyun agar pria itu segera menyingkir dari atas tubuhnya. Namun yang terjadi justru Kyuhyun mengambil kedua tangan itu dan menguncinya dengan satu tangan kirinya hingga Jiwon bak di borgol.
Kyuhyun menggeser celana dalam merah itudan memposisikan miliknya yang telah menegang.
"Kyu aku-," mulut Jiwon langsung dibungkam oleh tangan kanannya dan Kyuhyun begitu saja mendorong miliknya hingga menusuk yang terdalam. Jiwon menjerit dalam bungkamannya.
Pria itu tanpa jeda menggempur milik Jiwon dengan cepat dan semakin cepat. Membuat wanita itu tak kuasa dan dibuat lemas karenanya.
Decitan kasur terdengar sangat keras. Dipan kasur pun membentur tembok kamar dengan sangat keras.
"Ouh... Aeji," desisnya sangat pelan yang tak didengar oleh Jiwon.
Kyuhyun tak melepaskan bungkaman dan borgolan pada Jiwon. Ia takut kalau Aeji mendengar persenggamaan mereka.
"Sshhh...," Kyuhyun mendesis merasakan otot v****a yang memijatnya.
Cukup lama menggenjot liang itu Kyuhyun menyemburkan cairannya.
Dilepasnya bungkaman dan borgolan pada Jiwon. Kejantanan Kyuhyun pun telah dilepas. Pria itu mengecup kening Jiwon.
"Aku ke kamar dulu sayang"
Tiba-tiba Kyuhyun merasakan sentuhan pada tangannya.
"Ada apa sayang?" tanya Kyuhyun yang berakhir duduk di pinggir ranjang.
"Kyu disini saja"
"Aku harus menyelesaikan naskah ku sayang," balas Kyuhyun sambil mengusap rambut wanitanya.
"Kyu.." panggil Jiwon dengan aegyonya membuat Kyuhyun gemas. Dikecupnya bibir merah itu.
"Baiklah, aku akan disini. Tapi..."
"Hm?" Jiwon mengangkat alisnya.
"Kurangilah waktu kerjamu. Temani aku di rumah, hm?" ujarnya sambil menggenggam tangan Jiwon.
"Itu tidak mungkin kyu"
"Kenapa?"
"Tentu saja, karena aku bekerja"
"Kalau begitu berhentilah bekerja. Aku sanggup membiayai hidup kita, sayang"
Sontak Jiwon merasa sedih mendengarnya. Namun mustahil baginya untuk melepas pekerjaannya yang telah ia rintis sejak lama.
Cup
Kecupan di kening itu mengakhiri pembicaraan mereka. Kyuhyun berjalan keluar dari kamar.
I'm yours
To: Aeji
From: Chanyeol
Sayang, maafkan aku. Aku tak bermaksud melakukannya. Anggap saja aku sedang kerasukan. Maafkan aku sayang. Aku janji akan lebih menghormatimu
Aeji membaca ratusan chat dari Chanyeol yang belum ia baca. Gadis itu menghela nafas dan tak berniat membalas pesan dari Chanyeol itu.
Tiba-tiba ia merasa haus dan memutuskan untuk ke dapur.
Di tengah jalannya Aeji melihat Kyuhyun sedang mengotak atik laptopnya.
"Paman sedang apa?"
"Oh?" tanpa menengok Kyuhyun sudah tau bahwa itu Aeji. "Menurutmu sedang apa?"
"Paman selalu menyebalkan setiap ditanya," cetus Aeji yang membuat Kyuhyun tertawa.
Sejenak Aeji melayangkan pikirannya pada buku yang ia baca. Berikan perhatian ke ibuan. Dengan senyum yang lebar Aeji mulai menyiapkan apa yang berada di otaknya. Cukup hati-hati gadis itu mengupas beberapa buah dan menyiapkan minuman hangat yang ia buat.
Perlahan Aeji mendekati pamannya itu.
"Semoga ini bisa membantu paman," ujarnya sambil menaruh gelas dan piring tepat di samping laptop Kyuhyun.
"Wah," Kyuhyun langsung melepas kacamata nya dan mengalihkan perhatiannya pada Aeji yang sudah duduk di sebelahnya.
Kyuhyun kembali salah fokus.
Ini perasaan dia saja atau memang iya, Aeji akhir-akhir ini lebih sering menggunakan pakaian terbuka. Astaga mata Kyuhyun tak bisa berhenti menatap gundukan besar itu. Belum lagi mereka berdua yang duduk di karpet ini membuat pria itu bisa melihat paha mulus Aeji yang tak terhalang apapun.
"Paman?"
"O-oh?"
Aeji tersenyum karenanya, "Minum dulu s**u hangatnya"
"s**u?"
"Iya. Dan kurangilah minum kopi paman itu tidak baik untuk usiamu"
"Hey nona aku belum setua itu," balas Kyuhyun yang langsung meminum susunya.
"Ini enak," kata Kyuhyun yang membuat Aeji tersenyum.
"Lalu ini... Hahaha," Kyuhyun tertawa dan takjub sekaligus melihatnya.
"Ihh... Paman menyebalkan. Aku membuatnya sudah susah payah"
"Aku bukan mengejekmu sayang," ujar Kyuhyun reflek yang membuat hati Asji berdebar-debar. "Aku hanya takjub dan tak tega untuk memakannya. Sebentar biarku foto dulu"
Langsung saja Kyuhyun memotret salad buah buatan Aeji.
"Wah lucu sekali," gumam Kyuhyun. "Boleh aku makan?"
Aejipun mengangguk antusias.
"Wah ini enak sekali. Terimakasih Aeji," ujarnya sambil mengusap kepala gadis itu. Alangkah senangnya saat mendapatkan pujian dari Kyuhyun.
Mata Aejipun tertarik pada laptop Kyuhyun yang menyala. Dengan reflek gadis itu langsung mendekati Kyuhyun membuat dadanya bersentuhan oleh lengan pria itu.
"Itu apa paman?" tanyanya menoleh kearah Kyuhyun.
Aeji tak sadar bahwa pria itu menelan ludah merasakan gundukan kenyal itu menempel padanya belum lagi jarak gadis itu dirasa cukup dekat.
"Aku bukan pengangguran. Tentu saja, itu pekerjaanku," balas Kyuhyun berusaha untuk santai.
"Terus saja jawaban paman menyebalkan"
Kyuhyun pun kembali melahap salad buahnya.
Waktu terus berjalan. Aeji pun memutuskan untuk menemani Kyuhyun menyelesaikan kerjaannya. Pria itu sempat menolak. Namun dasarnya Aeji yang keras kepala Kyuhyun pun akhirnya membiarkannya.
Jam telah menunjukkan pukul 2 pagi. Matanya pun sudah pedih karena terlalu lama berhadapan dengan laptop. Kyuhyun kembali melepaskan kacamatanya dan melihat sosok yang duduk disebelahnya telah menjatuhkan wajah diatas meja. Mata lentiknya yang tertutup dan nafasnya yang halus menandakan bahwa gadis itu telah terlelap.
Perlahan Kyuhyun coba menggendong Aeji dan sepertinya bukan masalah besar baginya. Ia pun membawa gadis itu hingga berada dikamarnya. Dengan hati-hati pria itu menaruh Aeji diatas ranjang.
"Nggh," igauan Aeji yang tiba-tiba membedikan efek panas ditubuhnya.
Mata Kyuhyun teralih pada gundukan yang sempat ia amati diam-diam. Pria itu tidak menyangka gadis SMA seperti Aeji memiliki lekuk tubuh yang indah. Gundukan kembar itu tampak seperti terhimpit oleh baju Aeji yang ketat. Keduanya seolah ingin berusaha keluar. Pandangan pria itu mulai menggelap saat mengamati Aeji dari ujung kaki hingga bibirnya.
Ia yang masih duduk di pinggir ranjang. Tiba-tiba tangannya bergerak secara otomatis mengarahkan pada gundukan yang ia kagumi dari tadi. Perlahan-lahan tangan besar itu mendarat begitu saja. Dilihatnya Aeji tidak terganggu sama sekali. Tangan kembali melakukan refleknya yang meremas benda itu dengan lembut. Sekali remasan yang ia lakukan membuat sensasi aneh pada pria itu sendiri. Kyuhyun kembali meremas gundukan itulah dan agak sedikit kasar.
"Ahhh..."
"Astaga apa yang kulakukan," buru-buru Kyuhyun mengambil tangannya setelah mendengar desahan dari Aeji.
"Ini tidak benar, aku harus bisa mengkontrol diriku mulai sekarang"