Chanyeol melihat Aeji yang telah berjalan menuju kelasnya. Langsung saja Chanyeol menghampirinya. Aeji yang melihat keberadaan pria itu langsung berjalan lebih cepat. Namun, tangan Chanyeol berhasil menahannya.
"Kau masih marah padaku?" tanya Chanyeol sambil menatap mata Aeji.
"Menurutmu?"
"Maaf, aku tidak akan mengulanginya lagi. Tolong jangan marah ya sayang," bujuk Chanyeol sambil menggenggam kedua tangan pria itu.
Aejipun akhirnya justru menarik tangan Chanyeol menuju atap dimana mereka biasa bersantai. Pria itu yang bingung hanya menurut.
Gadis itu melepaskan genggamannya saat telah berdiri di dekat pagar.
"Say-"
"Chan," Chanyeol yang ingin mengatakan sesuatu itupun menahannya.
"Aku... memberikan tubuhku waktu itu, bukan berarti kau bisa memiliki tubuhku seterusnya," terang Aeji dengan suara lirih.
"Apa... aku murahan?" tanyanya yang membuat Chanyeol terbelalak. Pria itu langsung menggenggam kedua tangan Aeji.
"Tidak, sayang. Maaf aku yang salah. Aku berjanji akan lebih menghormatimu mulai dari sekarang, hm?"
Aeji hanya terdiam.
Dikecupnya kedua tangan gadis itu.
"Kau tahu aku mencintaimu"
Aeji menatapnya.
"Kumohon... bertahanlah disisa waktu yang kau berikan. Aku... akan membuatmu jatuh cinta padaku. Kejadian ini adlaah kesalahan terakhir yang takkan pernah ku ulangi"
Chanyeol menundukan kepalanya berusaha mensejajari wajah Aeji.
"Jadi... Maafkan aku ya"
Aeji yang melihat wajah pria itupun tak tega. Gadis itu hanya memberikan senyuman yang membuat sosok dihadapannya ini tersenyum lega.
"Terimakasih sayang," ujarnya sambil memeluk tubuh Aeji erat.
Chanyeol mengangkat dagu Aeji dan hendak untuk menciumnya. Namun gadis itu memalingkan wajahnya. Chanyeol hanya tersenyum getir, ia akan kembali membuat Aeji yang mencintainya.
"Chan, sudah jam masuk"
I'm yours
Jiwon mengecup bibir Kyuhyun sekilas dan duduk dikursi balkon tepat disebelahnya.
"Tumben sekali pulang lebih awal"
Jiwon memakan snack yang ada di meja.
"Karena besok aku akan ke luar negeri"
"Hm?" kejut Kyuhyun yang langsung melepaskan kacamatanya.
"Aku ada dinas ke Ausy selama 2 minggu"
"Astaga lama sekali," ujar Kyuhyun sambil mengusap rambut kekasihnya.
"Iya dan aku ingin kau ikut," seru Jiwon senang.
"Aku?"
Jiwon mengangguk.
Kyuhyun pun memeluk Jiwon dengan erat.
"Baiklah asal kau senang"
Jiwon yang di pelukannya pun ikut bahagia.
Tanpa mereka sadari, ada seseorang di belakangnya yang tanpa kesal melihat pemandangan ini. Belum lagi dengan pendengarannya yang tak salah bahwa mamanya akan pergi ke Ausy. Terlebih ia ingin Kyuhyun ikut tanpa memikirkan dirinya yang sendirian di rumah. Menyebalkan.
I'm yours
Hari telah mulai malam. Kyuhyun heran kenapa Aeji belum turun juga. Ini sudah waktunya makan malam.
"Sayang, Aeji dimana?" tanya Kyuhyun pada Jiwon yang tengah menyiapkan makan malam.
"Sepertinya masih di kamar, apa aku bisa minta tolong sayang?"
Kyuhyun yang mengerti maksud Jiwon langsung berjalan ke kamar Aeji.
Tok tok tok
"Aeji," panggil Kyuhyun namun keadaan terasa sepi.
"Aeji ini sudah waktunya makan malam," panggil Kyuhyun lagi yang berusaha menajamkan pendengarannya.
Hoek
Kyuhyun terkejut dengan apa yang ia dengar. Tanpa menunggu balasan pria itu langsung membuka pintu kamar Aeji namun tak ada orang disana.
Hoek
Suara itu datang dari kamar mandi. Kyuhyun berlari ke ruangan itu. Ia bisa melihat dengan jelas bagaimana Aeji tengah berusaha memuntahkan sesuatu yang tak keluar.
"Kamu tak apa Aeji?" tanya Kyuhyun sambil mengurut tengkuk gadis itu.
Aeji berpaling dan menatap Kyuhyun yang berada di belakangnya. Pria itu melihat betapa pucatnya wajah Aeji.
"Kau sakit?" tanya Kyuhyun cemas.
"Entahlah paman kepalaku rasanya pusing dan perutku sangat mu-hoekk"
Aeji kembali memuntahkan airliurnya di westafel. Kyuhyun yang berada di sebelahnya terus mengurut tengkuk Aeji.
"Kemarilah," Kyuhyun memeluk Aeji hingga keluar dari kamar mandi. Di baringkannya gadis itu ke ranjangnya. Kyuhyun menaruh telapak tangannya di kening Aeji. Terasa normal.
"Dingin paman," suaranya lirih.
Kyuhyun langsung menyelimuti Aeji hingga dadanya.
"Sepertinya kau kelelahan, biar aku buatkan jeruk hangat"
"Aeji kenapa?" tanya Jiwon khawatir yang langsung mendekati anaknya.
"Aeji sakit. Biar aku ambilkan makan malamnya," ujar Kyuhyun meninggalkan ibu dan anak itu. Jiwon yang khawatir langsung mendekati Aeji menanyakan mana yang sakit dan apa yang ia rasakan. Terlihat dari wajah Jiwon, wanita itu sangat khawatir.
Tak lama Kyuhyun datang membawa makan malam dan segelas jeruk hangat.
"Terimakasih, kyu," ujar Jiwon. Wanita itu langsung membantu anaknya untuk segera duduk. Jiwon menyuapi Aeji dengan hati-hati. Kyuhyun dan Jiwon bisa melihat betapa pucatnya wajah gadis itu.
Di tengah makan Aeji, tiba-tiba pikiran Kyuhyun terpintas sesuatu saat sedang duduk dan memandangi Aeji.
"Aeji"
"Iya paman?"
"Kapan terakhir kali kau menstruasi?"
"Apa maksud pa- Ya! Paman kira Aeji hamil?" Ujar Aeji kesal
"Tidak, hanya saja ciri ciri kamu-"
"Mama, lihatlah paman Kyuhyun menyebalkan. Aku tak suka dia"
Jiwon yang mendengar percakapan Aeji dan Kyuhyun hanya tertawa.
"Kau yakin tidak menyukai Kyuhyun? Dia cukup tampan," celetuk Jiwon membuat Aeji terkejut.
"Terimakasih Jiwon. Aku cukup tampan untuk menjadi hot Daddy mu," canda Kyuhyun yang menyiratkan kejujuran. Langsung saja Aeji melempar bantal yang ada di sampingnya ke arah Kyuhyun membuat gelak tawa semakin menggelegar.
"Sayang, kau sudah sehat?" tanya Jiwon khawatir.
"Sudah lumayan, mama. Walaupun agak sedikit pusing," jawab Aeji sambil memegang kepalanya.
"Astaga, mama jadi bingung. Besok mama akan ke Ausy selama 2 minggu. Mama tidak tega denganmu," jelas Jiwon yang membuat keadaan hening.
Wanita itu bingung karena pekerjaan ini cukup penting untuk karir dan perusahaan tempat ia kerja. Namun ia tak bisa meninggalkan anak semata wayangnya ini dalam keadaan sakit
"Biar aku saja yang menemani Aeji," kata Kyuhyun di tengah keheningan.
"Kau serius Kyu?"
"Tentu saja. Lagipula kau tak bisa melepas tanggung jawab mu begitu saja. Seperti katamu proyek itu penting," jelas Kyuhyun.
"Aku tak yakin denganmu Kyu"
"Sudahlah, aku bisa. Lagiy Aeji audah besar. Benarkan Aeji?"
Aeji tak membalas. Ia hanya menatap dua orang dewasa ini.
Jiwon yang mendengarnya hanya mendesah pasrah.
"Baiklah, tolong jaga Aeji untukku ya Kyu," pintanya yang di jawab Kyuhyun dengan senyuman.
"Istirahatlah sayang, agar kau cepat sembuh," ujar Jiwon dan Kyuhyun yang memutuskan untuk kembali ke kamar masing-masing.
Saat pintu tertutup, terlihat wajah Aeji yang tersenyum senang.