16

1254 Kata
Kyuhyun terus mengoyak milik Jiwon dengan kejantanannya. Sudah seperti rutinitas yang menyenangkan untuk pasangan itu dalam melakukannya. Jiwon yang berada di bawah kuasa Kyuhyun hanya dapat pasrah dan mendesah akibat genjotan yang diberikan pada liangnya. "Kyu," desah Jiwon tak mampu menahan kenikmatan lagi. "Sebentar sayang," Kyuhyun menggerakan pinggulnya hingga mencapai kenikmatan yang mereka nantikan. Jiwon merasakan kehangatan pada lubangnya saat Kyuhyun melakukan pelepasan. Pria itu mengecup kening Jiwon begitu lama di akhiri dengan kecupan singkat di bibir seksi itu. "Aku akan sangat merindukan," bisik Kyuhyun. "Aku juga" "Segara pulanglah, hm" "Pasti" I'm yours Kyuhyun telah kembali setelah mengantar Jiwon ke bandara. Pria itu sudah membelikan bahan masakan yang akan ia buat untuk Aeji di rumah. Ceklek "Aeji?" kejut Kyuhyun saat melihat Aeji tengah berada di dapur. "Kau sudah sehat?" tanya Kyuhyun mendekat. "Sudah lumayan paman," jawabannya. "Kalau belum pulih total jangan banyak jalan dulu. Apalagi dengan -" ucapan Kyuhyun terhenti saat melihat penampilan gadis itu.          "Dengan apa paman?" Kyuhyun telah pergi ke fantasi liarnya saat melihat penampilan Aeji. "Paman," panggil Aeji yang tak ada jawaban. Percuma saja karena pikiran pria itu tertuju pada gundukan kembar yang hampir separuhnya terekspos. Belum lagi dengan kulit putih yang tampak halus itu. Aeji mendekat buat tatapan Kyuhyun tak bisa teralihkan. "Paman!" panggil Aeji lagi sedikit berteriak namun tak ada balasan. Langsung saja Aeji menyentil jidatnya. "Aw! Sakit!," Jerit Kyuhyun. "Makanya jangan melamun paman. Nanti ada hantu yang masuk" Kyuhyun mengusap dahinya sambil menelan ludahnya. "K-kau sedang apa?" tanyanya dengan suara serak. "Aku mau buat makan malam untukku dan paman," jawabnya senang. "Tidak. Kau sekarang di kamar dan tidur. Biar aku yang masak," perintah Kyuhyun. "Tidak mau paman. Aeji yang masak," ujat Aeji. "Sekali tidak tetap tidak Aeji. Sekarang ke kamar okay?" "Tidak mau" Kyuhyun menghela nafas kasar. "Besok kan juga bisa memasak" "Besok Aeji memang berencana memasak," Aeji mengingat buku yang pernah di belikan oleh Kyuhyun bahwa kebanyakan pria suka wanita yang bisa memasak. Kyuhyun mendekati Aeji hingga gadis itu terpojok di meja pantry. Dikurungnya tubuh Aeji dengan kedua tangan Kyuhyun yang bersandar pada meja. "Bagaimana cara membuat mu patuh dengan ku hm?" Aeji berteriak senang dalam hati saat mendengar suara luluh Kyuhyun. "Jalan-jalan ke pantai?" "Setelah kau sembuh," balas Kyuhyun langsung membuat senyuman manis terbit di wajah Aeji. "Janji," ujar Aeji dengan menunjukan jari kelingkingnya. Kyuhyun pun tersenyum. "Janji," jawabnya sambil mengaitkan jari kelingkingnya. I'm yours Aeji sedang menonton TV di kamarnya sambil menunggu Kyuhyun yang tengah memasak. Tiba-tiba ia merasakan handphonenya bergetar. Ada sebuah video call. Dari Chanyeol? Aeji pun langsung menekan tombol terima dan terpampanglah wajah manis Chanyeol di handphonenya. "Halo say- k-kau?" sapa Chanyeol terbata-bata membuat Aeji heran.          "Kau tidak sedang menggodakukan?" seru Chanyeol masih dengan wajah terkejut. "Apa maksudmu Chan?" "Pakaianmu... Kau dimana? Apa kau di rumah?" "Iya aku di rumah" "Sendirian? Aku akan kesana" "Siapa bilang kau boleh ke rumahku? Lagipula aku tidak sendiri" "Ada siapa?" tanya Chanyeol. "Kau tidak perlu tahu" Chanyeol pun hanya tersenyum menanggapinya. Ia sudah biasa dengan sikap ketus Aeji padanya. "Sayang" Aeji hanya menatap polos Chanyeol. "Ayo besok kita pergi" "Tidak aku sudah ada janji" " Besok kan hari Sabtu sayang. Ayolah" "Tidak" Chanyeol pun merelakan penolakan Aeji. Ia benar-benar menjaga perasaan gadis yang ia cintai ini. Ia akan melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkan hati Aeji. "Baiklah," balas Chanyeol. Aeji tiba-tiba mendengar suara orang berjalan. "Chan, aku matikan okay?" "Kenapa cepat sekali? Aku masih rin-" BIP Aeji langsung mematikan handphonenya dan menyimpannya di meja. "Kau sedang telpon?" "Iya paman. Temanku menanyakan tugas sekolah," jawab Aeji berbohong. "Ayo kita makan," ujar Kyuhyun hingga Aeji ikut makan di sampingnya tepatnya di atas karpet yang berhadapan dengan TV. Merekapun saling mengobrol membicarakan maslaah sekolah, pekerjaan, artis dan lain-lain. Kyuhyun dan Aeji tampak seperti oasangan yang tengah bercengkrama. "Jangan lupa minum vitaminmu dan segera tidur. Aku harus menyelesaikan naskah ku dulu. Mengerti?" pinta Kyuhyun yang langsung di jawab Aeji dengan anggukan. "Selamat malam," ujar Kyuhyun meninggalkan ruangan. I'm yours Waktu menunjukan pukul 12 malam. Kyuhyun tengah membalas pesan Jiwon yang sudah sampai di Ausy. Sejujurnya ia sedikit kecewa harus berpisah dengan Jiwon. Namun bagaimana lagi, ia harus menghormatinya kekasihnya yang gila kerja itu. Ketika tengah melanjutkan pekerjaannya tiba-tiba lampu mati. Kyuhyun segera mengambil handphonenya dan mengecek aliran listrik yang berada di lantai bawah. "Ternyata listriknya benar-benar mati," gumam Kyuhyun. Tiba-tiba pria itu teringat oleh Aeji yang masih di atas. Kyuhyun memikirkan apakah gadis itu baik-baik saja. Perlahan ia membuka pintu kamarnya. "P-paman hiks" "Aeji kau menangis?" tanya Kyuhyun setelah mendengar suara Aeji. Dengan penerangan yang minim, Kyuhyun berusaha mendekati Aeji yang tengah bergelung di balik selimut. Korden Aeji yang terbuka membuat pria itu bisa melihatnya secara remang-remang. Ditariknya selimut itu memperlihatkan tubuh bergetar Aeji yang merikuk dengan airmata. "Aeji, kau baik-baik saja?" "P-paman Aeji takut," bisik Aeji lirih. Kyuhyun membawa tubuh Aeji hingga berada di pelukan. Gadis itu memeluk Kyuhyun dnegan erat seolah mencari pertolongan. "Sstt.. jangan takut, aku disini," bisik Kyuhyun sambil mengusap rambut panjangnya. Aeji hanya diam. Ia selalu takut dengan kegelapan. Entah karena apa. Hanya Aeji yang tahu. Tak lama Kyuhyun merasakan tubuh Aeji tidak bergetar lagi. Diluar hujan mulai turun. Kyuhyun melonggarkan pelukannya dan menatap wajah Aeji yang penuh dengan air mata. "Sudah lebih baik?" tanya Kyuhyun sambil mengusap air matanya. "Jangan tinggalkan aku dulu, paman," ujar Aeji lirih menatap Kyuhyun. "Tentu, kau disini dulu saja aku akan mengambil laptopku sebentar," ujar Kyuhyun yang hendak berdiri namun di cegah oleh tangan Aeji yang berada di lengannya. "Disini saja paman," ujarnya dengan nada takut. "Hanya sebentar Aeji," ujar Kyuhyun yang tidak di indahkan oleh gadis ini. Akhirnya Aeji pun mengikuti Kyuhyun yang hendak ke kamarnya sambil memeluk lengan pria itu. Sampainya dikamar Kyuhyun dan Aeji memutuskan untuk tidur di kamar Kyuhyun karena akan sangat merepotkan membawa barang kerjaan ke kamar Aeji. Gadis itu berbaring di atas ranjang Kyuhyun sambil memeluk lengannya. Sedangkan Kyuhyun masih tampak fokus menulis cerita yang ia buat. Pria itu tidak merasa terganggu dengan keberadaan Aeji, ia mengerti bahwa gadis itu ketakutan. Beberapa menit kemudian hanya terdengar suara laptop Kyuhyun yang tengah mengetik dan suara hujan di dalam kegelapan. DUARR Kyuhyun merasakan tangannya yang semakin tertarik. Ia menengok dan mendapati Aeji yang memejamkan matanya erat karena ketakutan. "Sudah tidak apa-apa," ujar Kyuhyun sambil mengusap kepala Aeji lembut. Aeji tetap memeluk tangan kekar itu erat. "M-maaf paman mengganggumu," ujar Aeji dengan suara yang lirih. "Tidak apa-apa, kau ini ternyata penakut sekali ya?" ejek Kyuhyun mencoba menghilangkan rasa takut gadis itu. Aeji hanya terdiam tak menanggapi penyataan itu lebih lanjut. "Paman" "Hm?" "Matikan laptopmu, nanti mata paman sakit," ujar Aeji lirih. Kyuhyun yang mendengarnya langsung tersenyum. "Kenapa diam saja? Kenapa tidak dimatikan?" ujar Aeji pelan namun sedikit kesal. "Okey okey," Kyuhyun pun langsung mematikan laptopnya dan menaruh benda itu di atas nakas telat disamping ranjang tersebut. Kyuhyun hanya mengusap kepala Aeji yang masih bergelanyutan di tangannya. "Paman, tidurlah" "Tidak, aku akan menemanimu" Aeji mengigit bibirnya sejenak. "Aku ingin memeluk paman," ujarnya pelan yang mampu di dengar Kyuhyun. Pria itupun langsung ikut membaringkan tubuhnya dan memeluk gadis itu. Aeji yang dipeluk sempat terkejut, ternyata Kyuhyun mendengarnya. "Tidurlah supaya tidak takut lagi," bisik Kyuhyun. "Aku tidak bisa tidur paman" "Kenapa lagi?" tanya Kyuhyun yang sedang mengusap rambut Aeji. "Takut," jawab Aeji singkat. "Kenapa kau jadi penakut begini? Jiwon tidak pernah menceritakan seberapa penakutnya dirimu," celoteh Kyuhyun yang membuat Aeji semakin kesal. "Baiklah, bagaimana agar aku bisa membuatmu tidur dengan tenang hm?" Aeji mulai berpikir. "Bernyanyilah paman" Kyuhyun mengerutkan dahinya. "Kau yakin?" Aeji mengangguk sambil mendongakan kepalanya menatap Kyuhyun. Dengan sedikit ragu ia pun mulai bernyanyi. Aeji yang berada disisinya cukup terkejut karena Kyuhyun memiliki suara yang bagus. Gadis itu tersenyum melihat ekspresi Kyuhyun selama menyanyikan lagu Listen to You. Sesekali gadis itu ikut menyanyi bersamanya. Entah terpengaruh suasana atau tidak, wajah Aeji telah begitu dekat dengan Kyuhyun. Pria itu yang memang sedari tadi menatapnya pun terbius. Perlahan namun pasti bibir Aeji telah menempel sempurna di bibir Kyuhyun. Bibir itu hanya menempel tidak lebih. Kyuhyun yang tak sadar langsung melumat bibir manis ini dengan lembut membuat gadis itu tanpa sadar ikut melumat. Tangan Kyuhyun kini memeluk tubuh Aeji erat. Lidahnya pun ikut masuk bermain di rongga mulut Aeji. Dengan reflek tangan Kyuhyun meremas p****t Aeji membuka gadis itu mendesah. Kyuhyun seolah tersadar melepaskan pagutannya. Di tatapnya wajah cantik Aeji dengan cahaya yang minim. "Tidurlah"
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN