Ketukan pelan terdengar di pintu kamar. Abimana membuka, dan Surya berdiri di ambang, wajahnya serius seperti biasa. “Obatnya sudah saya temukan. Penawar ini cukup kuat untuk menetralisir efek absinthe secara bertahap,” ujar Surya, menyerahkan botol kecil berisi cairan bening. Abimana menerima botol itu, mengangguk tanpa sepatah kata pun, lalu melangkah masuk ke kamar dengan cepat. Saat pintu terbuka, pemandangan yang ia temukan membuatnya terdiam beberapa detik. Tiara tengah duduk di tengah ranjang, tubuhnya dibungkus selimut tebal dari kepala sampai kaki. Kepalanya hanya terlihat separuh, rambutnya basah menjuntai, dan wajahnya memerah seperti udang rebus. Seperti... sushi raksasa. Dibungkus rapi. Hanya kurang daun nori. Abimana mengangkat alis. “Saya bawa obat penawarnya,” katanya